Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Senin (29/4/2024) pukul 02.27 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Marapi hanya sekali erupsi.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak (3.891 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 38 milimeter dan durasi 138 detik.
(Baca: Akibat Karhutla, ISPA Kalimantan Selatan Capai 189 Ribu Kasus per September 2023)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Marapi di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 29 April 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 13 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,5-3,5 milimeter dan lama gempa 24-174 detik.
Kemudian, 1 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 1,5 milimeter s-p tidak teramati dan lama gempa 17 detik serta 6 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 1,5-3,1 milimeter s-p 1,6-3,2 detik dan lama gempa 14-20 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 595 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (197 kali letusan) sedangkan Gunung Marapi erupsi 172 kali.
(Baca: Titik Panas Karhutla di Sumsel Bertambah pada Pertengahan Oktober 2023)