Menurut Pemerintah Provinsi Jakarta, akumulasi volume sampah sungai di Jakarta pada 2024 mencapai 499,89 ribu meter kubik (m3).
Secara bulanan bobotnya terhitung berfluktuasi, dengan Februari mencatatkan volume tertinggi, yakni 68,93 ribu m3.
(Baca: Sampah Indonesia Makin Banyak, TPA Bisa Penuh pada 2028)
Menurut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, persentase lonjakan pada Februari pun menjadi yang tertinggi, mencapai 58,73% secara bulanan (month-to-month/mom).
Kendati demikian, pada Maret 2024, terjadi penurunan yang signifikan dan volume sampah pada bulan tersebut menjadi yang terendah sepanjang 2024.
Berdasarkan kota administrasi, Jakarta Pusat memiliki total volume sampah sungai paling sedikit dengan 64,54 ribu m3, sedangkan Jakarta Timur menjadi yang tinggi dengan 139,43 ribu m3.
Pemprov Jakarta juga menghitung sampah residu, yakni sampah yang sulit/tidak bisa didaur ulang. Dari total volume 499,89 ribu m3 tersebut, sebanyak 83,74% atau 418,60 ribu m3 merupakan golongan residu.
Persentase sampah residu yang paling kecil dikantongi Jakarta Timur, yaitu 59,60% dari total volume sampah sungai, sementara Jakarta Pusat menjadi yang terbesar dengan 98,15%.
(Baca: Rumah Tangga hingga Kantor, Sumber Sampah Indonesia 2024)