Hampir setiap tahun terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat sekitar, tapi hingga ke Negeri Jiran. Seperti kebakaran yang terjadi baru-baru ini di Kotawaringin Timur dan Katingan, Kalimantan Tengah. Lahan yang mengalami kebakaran tersebut ditengarai merupakan konsensi milik perusahaan Malaysia.
Berdasarkan data Sipongi Kebakaran Hutan dan Lahan, sepanjang Januari-15 September 2019 telah terjadi kebakaran seluas 328 ribu ha di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut mencapai 64% dari luas karhutla sepanjang tahun lalu. Adapun karhutla pada tahun ini terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 108 ribu ha, kemudian Riau seluas 49 ribu ha, dan Kalimantan Tengah 45 ribu ha.
Luas kebakaran hutan dan lahan menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dihitung berdasarkan analisis citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS yang dibandingkan (overlay) dengan data sebaran hotspot (titik panas). Data tersebut juga digabungkan dengan hasil groundchek titik panas dan laporan pemadaman yang dilakukan Manggala Agni.