Jawa Timur, Provinsi Pemegang SK Kemitraan Kehutanan Terbanyak

Lingkungan

Premium

Fitria Nurhayati 13/12/2020 22:28 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Provinsi Jawa Timur memegang SK Kemitraan Kehutanan terbanyak.

Sebaran Provinsi Penerima Sk Kemitraan Kehutanan 2019

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Jawa Timur, Provinsi Pemegang SK Kemitraan Kehutanan Terbanyak ”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Sebaran Provinsi Penerima Sk Kemitraan Kehutanan 2019

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Kemitraan Kehutanan adalah skema program Perhutanan Sosial (PS). Dibagi dalam dua bentuk, Kulin KK (Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan) dan IPHPS (Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial). Kulin KK tersebar di Jawa dan luar Jawa, sedangkan IPHPS khusus ada di Jawa. Skema PS ini merupakan bentuk kerja sama antara masyarakat dengan pemegang izin pengelolaan hutan di wilayahnya.

Jenis kerja sama disepakati oleh masyarakat dengan pemegang hak Kelola kawasan hutan. Hal itu menyebabkan bentuk kemitraan tiap daerah bisa berbeda. Di daerah tertentu bentuk kerja sama berupa menampung kayu hasil tanaman warga untuk dipasarkan, di daerah lain warga menjadi bagian tenaga tanam tanaman.

Sampai akhir 2019, sebanyak 578 Surat Keputusan (SK) telah diberikan. Jawa Timur jadi provinsi dengan SK terbanyak, 181 SK. Jawa Barat di posisi kedua memiliki 91 SK, setengah dari SK yang diterima jawa Timur. Skema IPHPS yang terkonsentrasi di Jawa, tersebar di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Ttimur. Sedangkan Kulin KK tersebar di seluruh Indonesia.

Editor : Arie Mega Prastiwi