Para penyintas Covid-19 biasanya menginformasikan statusnya pertama kali pada orang-orang terdekatnya. Mulai dari pasangan hingga tetangga.
Lapor Covid-19 bekerja sama dengan Kelompok Peminatan Intervensi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) melakukan survei terhadap para penyintas Covid-19. Hasilnya, pasangan merupakan pihak pertama yang menerima kabar status para penyintas. Setidaknya 53,6% responden menyatakan statusnya pertama kali pada pacar, tunangan, suami atau istri.
Ironisnya, masyarakat yang akhirnya mengetahui status para penyintas Covid-19 malah menebar stigma pada mereka. Tak sedikit dari para penyintas yang digunjingkan, dikucilkan, bahkan dibiarkan tak mendapat bantuan.
(Baca: Mayoritas Masyarakat Perketat Protokol Kesehatan saat Ada Kasus Covid-19 di Lingkungannya)
Survei kolaborasi antara Lapor Covid-19 dan Kelompok Peminatan Intervensi Sosial Fakultas Psikologi UI menjaring 181 responden. Mereka berusia 18 tahun ke atas yang pernah atau sedang terpapar Covid-19, sehingga berstatus suspek, probable, dan positif. Sebanyak 56% responden adalah tenaga kesehatan.
Pemerintah terus mengimbau masyarakat disiplin menerapkan gerakan 3M (mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak) untuk memutus penularan virus corona.