Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB sektor konstruksi Kabupaten Konawe Utara pada tahun 2024 mencapai Rp 747,30 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,83% dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan ini sedikit melambat dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2019-2023) yang mencapai 8,06%. Namun, secara nilai, tahun 2024 menjadi yang tertinggi dalam rentang waktu 2010-2024.
Pertumbuhan PDRB sektor konstruksi Konawe Utara cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Terjadi lonjakan pertumbuhan signifikan pada tahun 2015 (24,3%) dan 2021 (11%), namun melambat pada tahun 2020 (0,98%) dan 2024 (3,83%). Rata-rata pertumbuhan tahunan selama periode tersebut adalah 11,06%. Pertumbuhan tertinggi dalam periode ini terjadi pada tahun 2015, menunjukkan adanya aktivitas konstruksi yang signifikan pada tahun tersebut.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi, Konawe Utara menempati peringkat 56 untuk PDRB sektor konstruksi pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun 2023. Secara nasional, Konawe Utara berada di peringkat 383. Nilai PDRB Konawe Utara ini lebih rendah dibandingkan beberapa kabupaten/kota lain di Sulawesi seperti Kota Bukit Tinggi (Rp 758,00 miliar) dan Kota Solok (Rp 752,34 miliar), namun lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Buol (Rp 678,45 miliar).
Kenaikan tertinggi PDRB konstruksi Konawe Utara terjadi pada tahun 2015 dengan pertumbuhan 24,3%. Kenaikan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan hanya 0,98%. Anomali ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi nasional, kebijakan pemerintah, atau proyek-proyek konstruksi yang sedang berjalan. Dibandingkan 5 tahun terakhir, pertumbuhan pada tahun 2020 sangat jauh di bawah rata-rata, dan perlu dicermati faktor penyebabnya.
Nilai PDRB sektor konstruksi Konawe Utara pada tahun 2024 adalah Rp 747,30 miliar. Peringkat 56 di Sulawesi menunjukkan potensi yang masih bisa dikembangkan. Pertumbuhan sebesar 3,83% masih di bawah rata-rata 5 tahun terakhir. Pemerintah daerah perlu mendorong investasi di sektor konstruksi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi memimpin dengan nilai PDRB sektor konstruksi sebesar Rp 758,00 miliar. Pertumbuhan tahunannya mencapai 4,78%, menempatkan kota ini pada peringkat 120 di pulau Sumatera dan 380 secara nasional. Selisih nilai dengan tahun sebelumnya mencapai Rp 34,58 miliar, menunjukkan perkembangan positif dalam sektor konstruksi.
Kota Solok
Dengan nilai PDRB Rp 752,34 miliar, Kota Solok berada di urutan kedua. Pertumbuhan sektor konstruksinya sebesar 4,98% menempatkan kota ini di peringkat 121 di Sumatera dan 381 secara nasional. Peningkatan yang konsisten ini didukung oleh selisih nilai dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 35,70 miliar, menggambarkan stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kabupaten Waropen
Kabupaten Waropen mencatatkan nilai PDRB konstruksi sebesar Rp 750,64 miliar. Pertumbuhannya mencapai 6,84%, menempatkan Waropen pada peringkat 19 di pulau Papua, dan peringkat 382 secara nasional. Selisih nilai dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 48,04 miliar menunjukkan perkembangan signifikan, menandakan investasi yang efektif dan pembangunan infrastruktur yang pesat.
Kabupaten Buol
Kabupaten Buol memiliki nilai PDRB sektor konstruksi sebesar Rp 678,45 miliar. Pertumbuhan yang mencapai 10,05% menempatkan kabupaten ini di peringkat 57 di Sulawesi dan 384 secara nasional. Selisih nilai dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 68,21 miliar mencerminkan laju pembangunan yang pesat, mengindikasikan proyek-proyek konstruksi besar yang sedang berlangsung.
Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir mencatatkan nilai PDRB konstruksi sebesar Rp 672,82 miliar. Pertumbuhan sektor ini sebesar 10,52% menempatkan Samosir pada peringkat 122 di pulau Sumatera dan 385 secara nasional. Selisih nilai dengan tahun sebelumnya mencapai Rp 70,81 miliar, menandakan peningkatan aktivitas konstruksi yang signifikan dan investasi yang kuat di sektor ini.