Virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di dunia semakin menyebar dan telah mencapai 1,67 juta kasus pada Senin, 18 Juli 2022. Amerika mencatatkan jumlah kasus Omicron tertinggi di dengan pertumbuhan mingguan mencapai 3,94 persen. Di negara ini, GISAID mencatat jumlah kasus Omicron sebanyak 1,36 juta jiwa. Secara harian kasus di wilayah ini naik 0,03 persen dibandingkan hari sebelumnya.
(Baca: Kematian karena Covid-19 di Amerika Seminggu 4.790 Jiwa, Tertinggi di Ekuador)
Berikutnya adalah Australia yang mencatatkan jumlah kasus Omicron 5,05 persen lebih tinggi dibandingkan pekan lalu. Sedangkan untuk data harian, jumlah kasus Omicron di negara ini naik 2,99 persen dibandingkan kemarin.
Kemudian, Israel dengan jumlah kasus Omicron 69.962 kasus (naik 3,55%), jumlah kasus Omicron di Italia naik 7,54 persen menjadi 41.363 kasus dibandingkan pekan sebelumnya dan jumlah kasus Omicron di Irlandia naik 5,76 persen menjadi 29.663 kasus dibandingkan pekan sebelumnya
(Baca: Kematian karena Covid-19 di Asia Seminggu 1.603 Jiwa, Tertinggi di Hong Kong)
Sementara untuk jumlah kasus Omicron di Indonesia, hingga data hari ini tercatat ada 15.392 kasus atau naik 0,61 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sejak pertama kali termonitor, Omicron di Indonesia terus bergerak naik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.