Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pasar tanpa bangunan di Kalimantan Utara pada tahun 2024 sebanyak 29 unit. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya berjumlah 22 unit, atau tumbuh sebesar 31.82%. Meskipun demikian, jumlah ini masih fluktuatif jika dilihat dari data historis. Fluktuasi ini terlihat dari penurunan tajam turun 25% pada tahun 2019, diikuti kenaikan dan penurunan yang relatif stabil pada tahun-tahun berikutnya. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2020-2022) yang sebesar 20.67 unit, jumlah pasar tanpa bangunan tahun 2024 mengalami pertumbuhan yang lebih baik.
Secara historis, kenaikan tertinggi jumlah pasar tanpa bangunan di Kalimantan Utara terjadi pada tahun 2024 dengan pertumbuhan 31.82%. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan penurunan -25%. Dalam lima tahun terakhir, ranking Kalimantan Utara menurut pulau untuk indikator ini tetap stabil di peringkat 5. Namun, secara nasional, ranking Kalimantan Utara mengalami penurunan dari peringkat 30 pada tahun 2021 menjadi peringkat 33 pada tahun 2024.
(Baca: Harga Perak Turun Menuju Level US$37,178 /Troy Ons (Rabu, 20 Agustus 2025))
Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan, Kalimantan Utara berada di peringkat terakhir. Di tingkat pulau, Sulawesi Utara mencatatkan jumlah pasar tanpa bangunan tertinggi. Dengan nilai 43 unit, Sulawesi Utara menempati ranking 4 di pulau Sulawesi, dengan pertumbuhan sebesar 4.88%. Sedangkan untuk ranking seindonesia Sulawesi Utara berada di urutan 30.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara mencatatkan jumlah pasar tanpa bangunan sebesar 43 unit, menduduki peringkat ke-4 di pulau Sulawesi dan peringkat ke-30 secara nasional. Meskipun demikian, pertumbuhan pasar tanpa bangunan di Sulawesi Utara terbilang moderat, yakni sebesar 4.88%. Angka ini menunjukkan peningkatan yang tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih sebesar 2 unit.
Sulawesi Barat
Sulawesi Barat mencatatkan jumlah pasar tanpa bangunan sebanyak 36 unit. Meski berada di peringkat ke-5 di pulau Sulawesi, pertumbuhan pasar tanpa bangunan di provinsi ini cukup baik, mencapai 9.09%. Peningkatan ini menambah 3 unit dari tahun sebelumnya, menunjukkan perkembangan positif dalam penyediaan fasilitas perdagangan yang lebih modern dan terstruktur.
Maluku Utara
Maluku Utara memiliki 30 unit pasar tanpa bangunan. Pertumbuhan di wilayah tersebut tergolong tinggi, mencapai 87.5%. Hal ini mencerminkan upaya signifikan dalam mengembangkan infrastruktur perdagangan di Maluku Utara, meski secara keseluruhan, jumlah pasar tanpa bangunan masih relatif lebih rendah dibandingkan wilayah lain. Secara nasional Maluku Utara berada di urutan 32.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Jawa Timur Periode 2018-2023)
Kep. Riau
Kepulauan Riau memiliki 19 unit pasar tanpa bangunan dan berada di peringkat ke-10 di pulau Sumatera. Dengan pertumbuhan sebesar 35.71%, menunjukkan upaya yang cukup signifikan dalam mengembangkan infrastruktur pasar tanpa bangunan. Peningkatan ini menambahkan 5 unit dari tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan fasilitas perdagangan.
Gorontalo
Gorontalo mencatatkan jumlah pasar tanpa bangunan sebanyak 15 unit, menduduki peringkat ke-6 di pulau Sulawesi. Pertumbuhan pasar tanpa bangunan di Gorontalo mencapai 36.36%, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini menambah 4 unit dari tahun sebelumnya, yang juga mencerminkan upaya dalam meningkatkan fasilitas perdagangan. Gorontalo menempati urutan 35 secara nasional.