Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan mendeteksi ada 7.562 sekuens kasus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) hingga 7 Maret 2022. Mutasi yang termasuk variant of concern (VoC) tersebut telah tersebar di 28 provinsi di Tanah Air.
DKI Jakarta tercatat memiliki sekuens Covid-19 varian Omicron terbanyak mencapai 5.136 sekuens. Jumlah ini setara 67,9% dari total sekuens Covid-19 varian Omicron nasional.
Jumlah sekuens Covid-19 varian Omicron terbanyak selanjutnya yakni Jawa Barat sebanyak 839 sekuens. Banten menyusul yakni sebanyak 575 sekuens.
Berikutnya, Jawa Tengah dan Jawa Timur telah mendeteksi masing-masing sebanyak 199 sekuens dan 113 sekuens memiliki sekuens Covid-19 varian Omicron.
Bali, Papua, dan Sulawesi Selatan telah mendeteksi masing-masing 103 sekuens, 84 sekuens, dan 51 sekuens varian Omicron. Sementara itu, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Barat masing-masing mendeteksi 45 sekuens dan 44 sekuens.
Adapun penularan varian Omicron mewabah di Indonesia sejak pertengahan Desember 2021 lalu. Meski gejala yang dirasakan pada varian baru Covid-19 ini tak separah varian lainnya, tetapi daya tularnya berkali-kali lipat lebih cepat.
Selain varian Omicron, ada pula varian virus corona lainnya yang terdeteksi di Indonesia, seperti varian Alpha (B.1.17), Beta (B.1.351), dan Delta (B.1.617.2), yang juga dikategorikan sebagai VoC.
Munculnya berbagai varian virus corona baru di tanah air, seharusnya membuat masyarakat lebih waspada. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk patuh disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M dengan cara memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
(Baca: Positivity Rate Covid-19 Indonesia Peringkat ke-6 di ASEAN)