Berdasarkan data PATH, Indonesia membutuhkan 1.714.127 meter kubik (m3) oksigen per hari untuk penanganan virus corona Covid-19 hingga Rabu, 4 Agustus 2021. Proporsi tersebut setara dengan 41,1% kebutuhan oksigen di Asia Tenggara, sekaligus menjadi yang terbesar.
Meski demikian, kebutuhan oksigen untuk penanganan corona di Indonesia sudah turun 14% dibandingkan pekan lalu. Pada 29 Juli 2021, kebutuhan oksigen untuk penanganan corona di Indonesia tercatat sebesar 1.990.609 m3.
Thailand berada di posisi kedua dengan kebutuhan oksigen mencapai 781.774 m3. Setelahnya ada Malaysia dengan kebutuhan oksigen mencapai 740.042 m3.
Kebutuhan oksigen untuk penanganan corona di Vietnam mencapai 358.980 m3. Di Filipina, kebutuhan oksigen untuk penanganan corona tercatat sebesar 313.209 m3.
Myanmar membutuhkan oksigen hingga 214.864 m3 untuk penanganan corona. Sedangkan, kebutuhan oksigen di Kamboja, Laos, dan Timor Leste tak sampai 50.000 m3.
Besarnya kebutuhan oksigen seiring dengan lonjakan kasus virus corona Covid-19. Atas dasar itu, penularan corona perlu dicegah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Adapun, PATH memperkirakan kebutuhan oksigen harian tiap negara miskin dan berkembang berdasarkan laporan kasus corona. Jumlahnya tak menggambarkan kebutuhan oksigen pasien yang tak terjangkit corona.
(Baca: Indonesia Bakal Kedatangan 1.739 Okisgen dari Pihak Luar)