Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah minimarket/swalayan di Kalimantan Selatan pada tahun 2024 sebanyak 727 unit. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 26.43% dibandingkan tahun 2021 berjumlah 575 unit. Terjadi kenaikan signifikan sebesar 152 unit dalam kurun waktu tersebut. Dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2019-2021) sebesar 524.33 unit, pertumbuhan tahun 2024 jauh lebih baik.
Pertumbuhan tertinggi dalam 5 tahun terakhir terjadi pada tahun 2024 dengan 26.43%, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan -1.65%. Jumlah minimarket/swalayan fluktuatif, dimana sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 namun kemudian kembali meningkat secara signifikan hingga tahun 2024. Anomali terjadi pada tahun 2020 dimana terjadi penurunan, berbeda dengan tren kenaikan di tahun-tahun lainnya.
(Baca: Jumlah Pekerja di Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang di Periode 2015-2024)
Secara peringkat di Pulau Kalimantan, Kalimantan Selatan berada di posisi ke-3. Namun, secara nasional, Kalimantan Selatan berada di peringkat ke-21 pada tahun 2024. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan tertinggi terjadi pada periode 2021-2024 dengan penambahan 152 unit. Sedangkan penurunan terendah terjadi pada periode 2019-2020 dengan pengurangan 8 unit. Anomali terjadi pada tahun 2020 yang mengalami penurunan, berbeda dengan tren kenaikan secara umum dalam periode tersebut.
Secara keseluruhan, jumlah minimarket/swalayan di Kalimantan Selatan menunjukkan pertumbuhan positif dalam 5 tahun terakhir. Fluktuasi terjadi, namun secara umum mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, terutama pada tahun 2024 yang menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Utara mencatatkan nilai 492 unit, menunjukkan pertumbuhan sebesar 36.67%. Meskipun begitu, posisinya berada di peringkat ke-3 di pulau Sulawesi. Data ini menunjukkan bahwa Sulawesi Utara mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam jumlah minimarket/swalayan.
(Baca: Neraca Perdagangan Periode 2015-2023)
Kep. Riau
Kepulauan Riau mencatatkan nilai 546 unit dan menempati peringkat ke-7 di Pulau Sumatera. Pertumbuhannya mencapai 48.77%, menandakan perkembangan signifikan dalam sektor minimarket/swalayan. Meski demikian, posisinya dalam peringkat menunjukkan potensi pertumbuhan lebih lanjut dibandingkan provinsi lain di Sumatera.
Jambi
Provinsi Jambi memiliki nilai 653 unit dengan pertumbuhan sebesar 45.76%. Peringkatnya berada di posisi ke-8 di Pulau Sumatera. Data ini mengindikasikan bahwa Jambi mengalami pertumbuhan yang cukup baik, meskipun masih perlu upaya lebih untuk meningkatkan posisinya di antara provinsi lain di Sumatera.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah mencatat nilai 773 unit, dengan pertumbuhan sebesar 25.28%. Peringkatnya berada di posisi ke-4 di Pulau Kalimantan. Data ini menunjukkan bahwa Kalimantan Tengah memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor minimarket/swalayan lebih lanjut.
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki nilai 965 unit dengan pertumbuhan yang signifikan sebesar 43.6%. Meskipun demikian, NTT menempati peringkat ke-7 diantara provinsi lainnya. Posisi ini menggambarkan bahwa meskipun pertumbuhan cukup tinggi, NTT masih perlu berupaya untuk meningkatkan daya saingnya.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara menunjukan nilai tertinggi diantara semua wilayah yang dibandingkan. Dengan nilai 1003 unit, wilayah ini tumbuh 17.17%. Menempati ranking ke-2 di pulau Sulawesi, Sulawesi Tenggara menjadi wilayah dengan potensi ekonomi tinggi.