Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di Kabupaten Bandung pada tahun 2024 sebanyak 1.789.207 pekerja. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,87% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pertumbuhan ini sedikit melambat dibandingkan rata-rata pertumbuhan 3 tahun terakhir (2021-2023) yaitu sebesar 2,84%. Jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2019-2023) yang mencapai 2,68%, pertumbuhan tahun 2024 juga masih berada di bawah rata-rata. Secara historis, kenaikan tertinggi jumlah pekerja di Kabupaten Bandung terjadi pada tahun 2019 sebesar 9,15%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2021 dengan penurunan sebesar 6,44%.
Dibandingkan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, Kabupaten Bandung menempati peringkat ke-2 dalam jumlah pekerja. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Secara nasional, Kabupaten Bandung juga menempati peringkat ke-2. Nilai jumlah pekerja di Kabupaten Bandung pada tahun 2024 adalah yang tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Kabupaten Bogor.
(Baca: Nilai PDRB ADHB Pengadaan Listrik dan Gas Periode 2013-2025)
Anomali terlihat pada tahun 2021, dimana terjadi penurunan jumlah pekerja. Penurunan ini bisa jadi disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang berdampak pada berbagai sektor ekonomi. Namun, setelah tahun 2021, jumlah pekerja kembali meningkat, meskipun tidak secepat sebelum pandemi. Data menunjukkan bahwa Kabupaten Bandung mengalami fluktuasi jumlah pekerja, dengan pertumbuhan yang tidak konsisten setiap tahunnya.
Pertumbuhan jumlah pekerja di Kabupaten Bandung cukup fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun selalu ada peningkatan dari tahun ke tahun, persentase peningkatannya bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi di Kabupaten Bandung cukup dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Secara keseluruhan, jumlah pekerja di Kabupaten Bandung pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan, meskipun tidak secepat beberapa tahun sebelumnya. Posisi Kabupaten Bandung sebagai daerah dengan jumlah pekerja terbanyak kedua di Jawa Barat dan Indonesia menunjukkan pentingnya peran kabupaten ini dalam perekonomian regional dan nasional.
(Baca: NPL Bank Umum Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Periode 2015-2025)
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor menduduki peringkat pertama di Pulau Jawa dengan jumlah pekerja mencapai 2.651.716 orang. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 5,85%, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Kabupaten Bandung. Pertumbuhan yang signifikan ini menegaskan posisi Kabupaten Bogor sebagai pusat ekonomi utama di Jawa Barat. Dengan pertumbuhan yang hampir mendekati 6%, Kabupaten Bogor menunjukkan dinamika ekonomi yang sangat positif.
Kabupaten Tanggerang
Kabupaten Tangerang berada di posisi ketiga dengan 1.589.366 pekerja. Pertumbuhan sebesar 1% menunjukkan bahwa Kabupaten Tangerang terus mengalami peningkatan jumlah pekerja, meski tidak sebesar Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung. Peringkat ini menegaskan peran penting Kabupaten Tangerang sebagai salah satu pusat industri dan perdagangan di Provinsi Banten, serta kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Pertumbuhan ini menandakan stabilitas ekonomi di wilayah ini.
Kota Surabaya
Dengan jumlah pekerja sebanyak 1.545.055 orang, Kota Surabaya menduduki peringkat keempat di Pulau Jawa. Pertumbuhan sebesar 5,57% menunjukkan laju pertumbuhan yang cukup signifikan, menandakan bahwa sektor ekonomi di Kota Surabaya terus berkembang pesat. Posisi ini memperkuat peran Kota Surabaya sebagai pusat perdagangan, industri, dan jasa di wilayah Jawa Timur, serta menjadi salah satu pilar utama perekonomian di Indonesia.
Kabupaten Malang
Kabupaten Malang menempati urutan kelima dengan jumlah pekerja sebesar 1.498.262 orang. Pertumbuhan tenaga kerja mencapai 4,74%. Peningkatan ini mencerminkan aktivitas ekonomi yang terus bergeliat di sektor pertanian, industri, dan pariwisata. Jumlah tenaga kerja tersebut menunjukkan potensi besar Kabupaten Malang dalam mendukung perekonomian Jawa Timur secara keseluruhan. Pertumbuhan 4,74% adalah sinyal positif bagi perekonomian lokal.