Menurut laporan Badan Narkotika Nasional (BNN), sepanjang 2022 ada 62.856 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia. Rinciannya, 9.901 kasus AIDS dan 52.955 kasus HIV.
Laki-laki mendominasi kasus HIV dan AIDS di Tanah Air. Jumlah kasus HIV pada laki-laki sebanyak 31.218 kasus atau setara 58,95% dari total kasus HIV di dalam negeri. Di sisi lain, jumlah kasus HIV perempuan 21.737 kasus, dan yang gendernya tidak diketahui 0 kasus.
Adapun jumlah kasus AIDS pada laki-laki mencapai 7.375 kasus, atau setara 74,48% dari total kasus AIDS di Indonesia pada 2022.
Sementara, kasus AIDS perempuan 2.521 kasus, dan gendernya tidak diketahui 5 kasus.
BNN melaporkan, mayoritas kasus HIV dan AIDS di Indonesia pada 2022 ditularkan melalui hubungan homoseksual, yaitu sebanyak 17.983 kasus. Faktor risiko penularan terbesar berikutnya adalah melalui hubungan heteroseksual yaitu 12.072 kasus.
Kemudian, penularan HIV dan AIDS di Indonesia juga melalui transfusi pranatal 7.310 kasus, jarum suntik tidak streril 351 kasus, hubungan biseksual 189 kasus, faktor risiko lainnya 12.324 kasus, serta faktor yang tidak diketahui 12.611 kasus.
(Baca: 5 Ribu Masyarakat Indonesia Mengidap AIDS, Ini Faktor Penularannya)