Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase pekerja setengah menganggur di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2024 sebesar 6.62 persen. Jika dilihat dari data historis, terjadi kenaikan sebesar 9.42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, angka ini masih lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) yaitu sebesar 7.34 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya, kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Utara secara umum masih lebih baik dibandingkan periode lima tahun sebelumnya.
Secara historis, persentase pekerja setengah menganggur di Sulawesi Utara mengalami fluktuasi. Terjadi kenaikan signifikan pada tahun 2020 dengan pertumbuhan mencapai 73.2 persen, namun kemudian diikuti penurunan tajam pada tahun 2022 turun 28.75 persen. Pada tahun 2024, kenaikan sebesar 9.42 persen ini menjadi anomali jika dibandingkan dengan tren penurunan dalam dua tahun terakhir. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yaitu 7.04 persen, angka 6.62 persen pada tahun 2024 ini masih lebih rendah.
(Baca: Persentase Penduduk Perempuan di Perdesaan yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Periode 2013-2024)
Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sulawesi, Sulawesi Utara berada di peringkat ke-6. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Secara nasional, Sulawesi Utara berada di peringkat ke-30 dalam hal persentase pekerja setengah menganggur. Nilai 6.62 persen menempatkan Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional, menunjukkan bahwa permasalahan setengah pengangguran di provinsi ini perlu mendapatkan perhatian lebih serius.
Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2020, yang kemungkinan disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang berdampak pada sektor ekonomi dan menyebabkan banyak pekerja kehilangan jam kerja atau beralih menjadi pekerja setengah waktu. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2022, yang bisa jadi merupakan indikasi pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Kondisi fluktuatif ini menggambarkan dinamika pasar tenaga kerja di Sulawesi Utara yang rentan terhadap perubahan ekonomi global dan regional.
Meskipun terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya, penting untuk dicatat bahwa persentase pekerja setengah menganggur di Sulawesi Utara pada tahun 2024 masih lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja yang lebih layak mulai membuahkan hasil. Namun, tantangan untuk mengurangi angka setengah pengangguran masih besar, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur menunjukkan persentase pekerja setengah menganggur sebesar 7.06 persen, menempatkannya di peringkat ke-3 di Pulau Jawa. Pertumbuhan Jawa Timur menunjukkan angka positif sebesar 23 persen. Meskipun demikian, angka ini menempatkan Jawa Timur pada peringkat ke-27 secara nasional, mengindikasikan bahwa permasalahan setengah pengangguran masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.
(Baca: Harga Perak Pagi Hari Diperdagangkan US$36,673 /Troy Ons (Kamis, 10 Juli 2025))
Banten
Banten, dengan nilai 6.77 persen, menempati urutan ke-4 di Pulau Jawa. Pertumbuhan di Banten cukup signifikan, mencapai 32.49 persen. Meski begitu, secara nasional, Banten berada di posisi ke-28, sedikit lebih rendah dibandingkan Jawa Timur. Dengan nilai tersebut, Banten perlu terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja yang lebih baik.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara memiliki persentase pekerja setengah menganggur sebesar 6.73 persen, menduduki peringkat ke-3 di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan di Kalimantan Utara mencapai 27.22 persen. Namun, secara nasional, Kalimantan Utara berada di peringkat ke-29, menunjukkan bahwa meskipun ada pertumbuhan positif, masih ada ruang untuk perbaikan.
Kalimantan Tengah
Dengan persentase 5.89 persen, Kalimantan Tengah menempati peringkat ke-4 di Pulau Kalimantan. Terjadi penurunan turun 3.6 persen di Kalimantan Tengah. Peringkat nasionalnya adalah ke-31, menunjukkan bahwa Kalimantan Tengah memiliki tingkat setengah pengangguran yang relatif lebih rendah dibandingkan beberapa provinsi lain.
Papua Pegunungan
Papua Pegunungan memiliki persentase pekerja setengah menganggur sebesar 5.89 persen. Papua Pegunungan menempati urutan ke-5 di Pulau Papua dan peringkat ke-31 secara nasional. Persentase ini mengindikasikan permasalahan ketenagakerjaan yang perlu mendapat perhatian lebih serius di wilayah tersebut.
Papua Tengah
Papua Tengah memiliki persentase pekerja setengah menganggur sebesar 5.84 persen, menempati urutan ke-6 di Pulau Papua. Secara nasional, Papua Tengah berada di peringkat ke-33. Dengan nilai ini, Papua Tengah menghadapi tantangan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja yang layak.