Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) bersama Change.org dan Kawal Covid-19 menunjukkan, sebanyak 6,1% responden tak yakin dan enggan melengkapi vaksinasi virus corona tahap kedua. Padahal, mereka telah disuntik dosis pertama vaksin corona.
Dari jumlah tersebut, 56,8% responden yang tak yakin dan enggan mendapatkan dosis kedua karena ragu dengan efektivitas vaksin. Sebanyak 23,7% responden menilai efek samping vaksin terlalu berat.
Ada 12,2% responden yang tak yakin dan enggan melengkapi vaksinasi corona karena takut keramaian. Sebanyak 10,1% responden menyatakan baru sembuh dari corona.
Kemudian, responden yang tak yakin dan enggan melengkapi vaksinasi karena tengah terinfeksi corona dan merasa tidak membutuhkan sama-sama sebesar 3,6%. Sebanyak 29% responden beralasan sulit mendapatkan kuota vaksin corona.
Sebanyak 1,4% responden tak yakin dan enggan disuntik vaksin dosis kedua karena tidak sempat. Sedangkan, 5% responden punya alasan lainnya.
Adapun, survei ini diadakan secara daring terhadap 8.299 responden di seluruh Indonesia pada 6-22 Agustus 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.468 responden menyatakan telah mengikuti vaksinasi corona.
Kemudian, ada 2.288 responden yang baru disuntik vaksin tahap pertama. Sedangkan, jumlah responden yang tak yakin dan enggan melengkapi vaksin tahap kedua sebanyak 139 orang.
(Baca: KIC: Sentra Vaksinasi Covid-19 Milik Pemerintah Jadi Pilihan Utama Masyarakat)