Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 48 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 0,01 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu data per Minggu, 22 Januari 2023.
(Baca: Jumlah Penduduk Meninggal karena Covid-19 di Bangkalan Menjadi yang Terbanyak di Jawa Timur (Sabtu, 21 Januari 2023))
Jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 0,24 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, yaitu kota Tegal, Tojo Una Una, Mamasa, kota Pematangsiantar dan kota Palu dengan masing-masing nilai 1,2 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,63 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,61 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,38 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 0,24 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.
Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di 0 kabupaten/kota dan sembilan kabupaten/kota mencatatkan jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 lebih rendah.
(Baca: Cakupan Vaksinasi Lengkap sesuai KTP di Poso Menjadi yang Tertinggi di Sulawesi Tengah (Sabtu, 21 Januari 2023))
Wilayah di luar Jawa dengan nilai jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 terbanyak beberapa di antaranya adalah Tojo Una Una, Mamasa dan kota Pematangsiantar dengan masing-masing jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 yakni 0,63 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,61 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 0,38 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.
Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.