Kementerian Kesehatan targetkan suplai oksigen Jawa dan Bali untuk penanganan Covid-19 mencapai 2.262 ton per hari. Penyedia oksigen terbesar masih terpusat di DKI Jakarta, sebab provinsi itu ditargetkan mampu memasok 576,5 ton per hari.
Jawa Barat menyusul dengan target produksi oksigen harian mencapai 514,5 ton. Jawa Timur dan Jawa Tengah mengikuti dengan suplai pasokan oksigen sebesar 472,8 ton serta 446,2 ton per hari. Produksi oksigen Banten pun ditargetkan sebesar 133 ton per hari.
Hanya Bali dan DI Yogyakarta yang sasaran produksi oksigen hariannya di bawah 100 ton per hari. Keduanya diharapkan mampu memasok 66,8 ton dan 52,3 ton per hari.
Sementara itu, pemerintah menghitung jumlah kebutuhan oksigen menurut tempat tidur terpakai (intensif dan isolasi) mencapai 1.928 ton per hari. Kebutuhan terbesar masih berada di DKI Jakarta dengan 519,4 ton dalam satu hari.
(Baca: Kebutuhan Oksigen Harian Indonesia untuk Tangani Covid-19 Terbesar di Asia Tenggara)
Pasokan oksigen tersebut akan tersebar ke 1.608 rumah sakit di Jawa dan Bali yang tengah menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Harapannya, suplai oksigen tersebut dapat memasok 807 tempat tidur intensif dan 1.455 tempat tidur isolasi.
Kelangkaan oksigen di Pulau Jawa disebabkan tempat tidur tambahan pasien Covid-19 yang membutuhkan tabung gas medis. Sementara itu, ketersediaan tabung gas minim karena tak diproduksi Indonesia. Distribusi yang kurang lancar turut menghambat pasokan oksigen.