Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Di tengah pandemi Covid-19, DBD masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
Tahun 2020, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 103.781 kasus demam berdarah di Tanah Air. Sebanyak 53,11% kasus DBD menyerang laki-laki dan 46,89% menyerang perempuan. Sedangkan kasus kematian mencapai 661 orang.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kesakitan DBD secara nasional pada tahun 2020 sebesar 40 per 100.000 penduduk. Artinya, terdapat 40 orang dari setiap 100.000 penduduk Indonesia yang menderita penyakit DBD.
Berdasarkan wilayah, Bali menjadi provinsi dengan angka kesakitan DBD tertinggi di Indonesia. Angka kesakitan DBD di Bali tercatat sebesar 273,1 per 100.000 penduduk.
Selanjutnya Nusa Tenggara Timur berada di posisi kedua dengan angka kesakitan DBD sebesar 107,7 per 100.000 penduduk. Diikuti oleh DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat masing-masing sebesar 93,2 dan 92,1.
Adapun provinsi dengan angka kesakitan DBD terendah adalah Maluku. Terdapat sekitar 4 orang dari 100.000 penduduk Maluku yang menderita penyakit DBD .
Berikut daftar 10 Provinsi dengan angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk tertinggi nasional tahun 2020:
1. Bali 273,1
2. Nusa Tenggara Timur 107,7
3. DI Yogyakarta 93,2
4. Nusa Tenggara Barat 92,1
5. Kepulauan Riau 78,2
6. Gorontalo 78
7. Kepulauan Bangka Belitung 75,4
8. Lampung 74,8
9. Kalimantan Utara 67
10. Bengkulu 63,2
(Baca: Musim Penghujan, Terjadi 13.776 Kasus DBD pada Awal 2022)