Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk Kepulauan Riau yang memiliki jaminan kesehatan BPJS Mandiri pada tahun 2024 mencapai 51,69 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 4,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 47,27 persen. Pertumbuhan ini juga tercermin pada persentase pertumbuhan sebesar 9,34 persen. Secara historis, angka ini menunjukkan pemulihan setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2022 dan 2023.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) sebesar 45,91 persen, pencapaian tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 47,55 persen, pertumbuhan di 2024 juga mengalami peningkatan yang baik. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2024, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2022.
(Baca: Harga Karet Tsr20 - Rubber Tsr20 Futures - Turun Menuju Level US$163,3 /100 Kg (Rabu, 11 Juni 2025))
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, persentase kepemilikan BPJS Mandiri di Kepulauan Riau cenderung fluktuatif. Pada tahun 2021, terjadi kenaikan sebesar 1,52 persen. Namun, pada tahun 2022, terjadi penurunan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 15,68 persen. Kemudian, pada tahun 2023, terjadi kenaikan kembali sebesar 14,23 persen, dan berlanjut hingga tahun 2024 dengan pertumbuhan sebesar 9,34 persen.
(Baca: Harga Cabai Rawit Hijau di Pasar Modern Provinsi Jawa Barat Sebulan Terakhir Turun 28,63%)
Pada tahun 2024, Kepulauan Riau menduduki peringkat pertama di Pulau Sumatera untuk persentase penduduk yang memiliki BPJS Mandiri. Peringkat ini konsisten dipertahankan sejak tahun 2020. Secara nasional, Kepulauan Riau juga berada di peringkat pertama, naik dari peringkat kedua pada tahun 2023. Nilai persentase di Kepulauan Riau juga yang tertinggi di antara provinsi lain.
Anomali terjadi pada tahun 2022 ketika terjadi penurunan persentase yang cukup besar. Penurunan ini perlu menjadi perhatian dan dievaluasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Sementara itu, pencapaian pada tahun 2024 menunjukkan bahwa upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan mulai membuahkan hasil.
Kep. Riau
Kepulauan Riau memimpin dengan persentase kepemilikan BPJS Mandiri tertinggi, mencapai 51,69%. Pertumbuhan sebesar 9,34% dari tahun sebelumnya menegaskan posisi terdepan di Pulau Sumatera dan secara nasional. Peringkat pertama yang diraih menunjukkan efektivitas program jaminan kesehatan mandiri di provinsi ini.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur menempati posisi kedua secara nasional dengan persentase 46,32%. Penurunan turun 3,62% menunjukkan adanya tantangan dalam mempertahankan cakupan BPJS Mandiri. Meski demikian, upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kembali kesadaran masyarakat dan kemudahan akses.
Bali
Bali berada di urutan ketiga secara nasional dengan persentase 37,57%. Pertumbuhan positif sebesar 12,29% menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat. Peringkat pertama di wilayah Nusa Tenggara dan Bali mencerminkan potensi yang besar untuk terus ditingkatkan.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara berada di peringkat keempat dengan nilai 34,13%, di Pulau Kalimantan berada di peringkat kedua. Penurunan turun 4,68% harus menjadi perhatian serius. Pemprov perlu melakukan evaluasi agar nilai ini tidak terus mengalami penurunan.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara berada di urutan kelima secara nasional dengan persentase 32,07%. Pertumbuhan positif sebesar 4,41% menunjukkan potensi peningkatan yang baik. Sebagai yang terdepan di Pulau Sulawesi, Sulawesi Utara dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di wilayah tersebut dalam meningkatkan cakupan BPJS Mandiri.