Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan masih ada sejumlah masyarakat yang meragukan vaksin mampu mencegah penularan virus corona. Dalam skala nasional, persentase ketidakpercayaan publik terhadap manfaat vaksinasi sebesar 23,5%.
Mayoritas publik yang ragu terhadap manfaat vaksin Covid-19 berasal dari Sulawesi. Setidaknya 32,9% responden di wilayah itu mengaku tak percaya vaksin dapat meminimalisasi penularan Covid-19.
Masyarakat yang menyangkal kegunaan vaksin terhadap penularan virus corona juga ada di wilayah Sumatera dengan 32,1% responden. Berikutnya, ketidakpercayaan publik terhadap vaksin di pulau Jawa tersebar di wilayah Jawa Timur (28,3%), Banten (21,1%), dan Jawa Tengah (20,4%).
(Baca: Orang Batak dan Madura Paling Percaya Kehalalan Vaksin Covid-19)
Menurut Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, masyarakat yang menjalankan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat cenderung yakin vaksin dapat mencegah infeksi Covid-19. DKI Jakarta misalnya, hanya 3,5% responden di wilayah itu yang meragukan kegunaan vaksin. Angkanya merupakan yang terkecil dibanding wilayah lainnya.
LSI menyebar survei nasional melalui telepon pada 20-25 Juni 2021. Riset ini menjaring 1.200 responden secara acak dari seluruh provinsi di Indonesia. Toleransi kesalahan (margin of error) survei ±2,88% dengan tingkat kepercayaan 95%.