Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase desa di Kepulauan Riau yang sebagian besar keluarga menggunakan LPG 3 kg untuk memasak mencapai 58.37 persen pada 2024. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan sebesar 0.51 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dilihat dari data historis, persentase ini fluktuatif dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2018, persentase penggunaan LPG 3 kg sebesar 49.52 persen. Selanjutnya, terjadi penurunan menjadi 48.32 persen pada 2019. Kemudian, terjadi lonjakan signifikan menjadi 59.23 persen pada 2020. Tahun 2021, terjadi penurunan sedikit menjadi 58.88 persen. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 22.59 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Banjar | 2004 - 2024)
Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yaitu sebesar 55.48 persen (dihitung berdasarkan data 2021 saja), persentase 2024 menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2022) yaitu sebesar 54.79 persen (dihitung berdasarkan data 2018, 2019, 2020, 2021 saja), kondisi tahun 2024 juga mengalami pertumbuhan lebih baik. Pada tahun 2024, Kepulauan Riau berada di peringkat 10 untuk tingkat penggunaan LPG 3 kg di Sumatera. Untuk peringkat secara nasional, Kepulauan Riau berada di posisi 29.
Dalam lingkup Pulau Sumatera, Kepulauan Riau menduduki peringkat 10 pada tahun 2024, sama dengan peringkat pada tahun-tahun sebelumnya. Peringkat ini menunjukkan bahwa tingkat penggunaan LPG 3 kg di Kepulauan Riau masih perlu ditingkatkan dibandingkan provinsi lain di Sumatera.
Anomali terlihat pada tahun 2020, dimana terjadi kenaikan penggunaan LPG 3 kg yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor tertentu seperti program pemerintah yang mendorong penggunaan LPG 3 kg atau perubahan perilaku masyarakat dalam memilih bahan bakar untuk memasak.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara mencatatkan persentase desa yang sebagian besar keluarga menggunakan LPG 3 kg untuk memasak sebesar 85.51 persen. Nilai ini menempatkan Sulawesi Tenggara pada peringkat ke-5 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan di wilayah ini sebesar 1.26 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Bengkalis | 2024)
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara berada di peringkat ke-6 di Pulau Sulawesi dengan persentase 85.09 persen. Meskipun demikian, pertumbuhan di Sulawesi Utara mencapai 0.88 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dibandingkan dengan rata-rata tahun sebelumnya, terjadi kenaikan yang cukup stabil dalam penggunaan LPG 3 kg di wilayah ini.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara memiliki persentase penggunaan LPG 3 kg sebesar 58.88 persen dan menempati peringkat ke-5 di Pulau Kalimantan. Angka ini menunjukkan penurunan -2.13 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mengindikasikan adanya tantangan dalam mempertahankan tingkat penggunaan LPG 3 kg di wilayah ini.
Maluku Utara
Maluku Utara mencatatkan persentase penggunaan LPG 3 kg yang sangat rendah, hanya 2.23 persen, namun menduduki peringkat pertama di Pulau Maluku. Pertumbuhan yang terjadi sangat signifikan, yaitu sebesar 58.04 persen. Ini menandakan adanya upaya yang berhasil dalam meningkatkan penggunaan LPG 3 kg di wilayah ini.
Nusa Tenggara Timur
Dengan persentase 2.20 persen, Nusa Tenggara Timur menempati peringkat ke-3 di Nusa Tenggara dan Bali. Pertumbuhan di wilayah ini juga cukup tinggi, yaitu 31.13 persen, menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam adopsi LPG 3 kg.
Papua
Papua memiliki persentase penggunaan LPG 3 kg terendah di antara provinsi-provinsi yang dibandingkan, yaitu hanya 1.07 persen. Meskipun demikian, Papua menduduki peringkat pertama di Pulau Papua. Pertumbuhan yang terjadi sangat tinggi, mencapai 748.41 persen, menunjukkan adanya perubahan yang sangat besar dalam perilaku masyarakat terkait penggunaan LPG 3 kg.