Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Bengkalis mencapai Rp 296.793 per kapita per bulan pada 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini mengalami penurunan sebesar 2,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Bengkalis cenderung fluktuatif. Pada periode 2018-2019 terjadi kenaikan sebesar 2,6 persen. Sempat mengalami penurunan signifikan sebesar 11,8 persen pada 2020, kemudian melonjak tajam sebesar 22,7 persen pada 2021. Setelah itu, pada 2022 dan 2023 pengeluaran kembali meningkat masing-masing sebesar 5,2 persen dan 32,9 persen, sebelum akhirnya sedikit terkoreksi pada 2024.
(Baca: Harga Beras di Pasar Tradisional Provinsi Banten Sebulan Terakhir Turun 1,68%)
Pengeluaran masyarakat Bengkalis untuk aneka barang dan jasa menunjukkan alokasi dana yang cukup besar untuk kebutuhan selain makanan. Dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi mencapai Rp 252.174, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 296.793 mengindikasikan bahwa masyarakat juga memprioritaskan kebutuhan lain seperti kecantikan (Rp 34.433), perawatan (Rp 64.618), sabun mandi (Rp 75.526), serta rokok dan tembakau (Rp 182.566).
Dalam perbandingan regional, Kabupaten Bengkalis berada di peringkat ke-4 untuk pengeluaran aneka barang dan jasa di antara kabupaten/kota se-Provinsi Riau pada 2024. Secara nasional, Kabupaten Bengkalis berada di peringkat ke-140. Kota Pekanbaru menduduki peringkat pertama dengan nilai pengeluaran Rp 395.875, disusul Kabupaten Siak (Rp 320.718) dan Kabupaten Pelalawan (Rp 298.560).
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Riau, pertumbuhan pengeluaran aneka barang dan jasa di Kabupaten Bengkalis pada 2024 lebih rendah dibandingkan beberapa daerah. Misalnya, Kota Dumai mengalami pertumbuhan sebesar 13,4 persen, sementara Kabupaten Rokan Hulu tumbuh 4,1 persen. Kota Pekanbaru justru mengalami penurunan tipis sebesar 0,2 persen.
Anomali terlihat pada Kabupaten Kepulauan Meranti, yang mengalami penurunan drastis sebesar 43,4 persen dalam pengeluaran aneka barang dan jasa. Data BPS menunjukkan bahwa pengeluaran di kabupaten ini hanya mencapai Rp 210.561 pada 2024, jauh di bawah nilai tahun sebelumnya yang sebesar Rp 371.781. Penurunan ini cukup kontras dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Riau.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan Periode 2004 - 2024)
Lima kabupaten/kota dengan nilai pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa pada 2024 adalah Kota Pekanbaru (Rp 395.875), Kabupaten Siak (Rp 320.718), Kabupaten Pelalawan (Rp 298.560), Kabupaten Bengkalis (Rp 296.793), dan Kota Dumai (Rp 292.571). Kota Pekanbaru mengalami penurunan sedikit sebesar 0,2 persen, namun tetap memimpin. Kabupaten Siak juga mengalami penurunan sebesar 5,7 persen. Kabupaten Pelalawan mengalami penurunan sebesar 6 persen. Kota Dumai mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 13,4 persen.
Kota Pekanbaru
Dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk makanan dan non makanan mencapai Rp 2.131.019 pada 2024, Kota Pekanbaru menduduki peringkat pertama di Provinsi Riau. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk non makanan mencapai Rp 1.203.364, naik 1,1 persen, sementara pengeluaran untuk makanan sebesar Rp 927.655, meningkat 5,1 persen.
Kota Dumai
Kota Dumai mencatatkan pertumbuhan signifikan pada pengeluaran total per kapita sebulan untuk makanan dan non makanan, yakni sebesar 9,1 persen menjadi Rp 1.721.806 pada 2024. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pengeluaran non makanan yang mencapai 14,5 persen menjadi Rp 886.635. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan tumbuh 3,8 persen menjadi Rp 835.171. Dumai menduduki peringkat kedua dalam hal pengeluaran per kapita di Riau.
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu menunjukkan pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran untuk makanan, yakni sebesar 27,3 persen menjadi Rp 917.211 pada 2024. Secara keseluruhan, pengeluaran total per kapita sebulan untuk makanan dan non makanan meningkat 22,3 persen menjadi Rp 1.579.891. Pengeluaran non makanan juga mengalami peningkatan sebesar 15,9 persen menjadi Rp 662.679.
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Bengkalis menunjukkan pertumbuhan tinggi pada pengeluaran total per kapita sebulan untuk makanan dan non makanan, yakni sebesar 24,8 persen menjadi Rp 1.566.648 pada 2024. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pengeluaran non makanan yang mencapai 17,3 persen menjadi Rp 654.709. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan tumbuh 30,8 persen menjadi Rp 911.939. Bengkalis menduduki peringkat keempat dalam hal pengeluaran per kapita di Riau.