Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada 2024 sebesar 24,68 persen. Jumlah penduduk miskin mencapai 117.410 jiwa dari total 477.808 jiwa. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan -1,99 persen.
Secara historis, persentase kemiskinan di Kabupaten Timor Tengah Selatan mengalami fluktuasi periode 2004-2024. Angka tertinggi terjadi pada 2006, yaitu 39,93 persen. Sementara terendah terjadi pada 2024. Pertumbuhan kemiskinan tertinggi tercatat pada 2015 sebesar 16,16 persen, sebuah anomali mengingat tren penurunan. Rank persentase kemiskinan di Indonesia ada di urutan 35.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sumedang | 2004 - 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 25,03 persen, kondisi saat ini sedikit lebih baik. Dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024) sebesar 25,92 persen, persentase kemiskinan juga mengalami penurunan.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki persentase kemiskinan yang relatif tinggi. Kabupaten dengan persentase kemiskinan berdekatan adalah Kabupaten Ende (22,57 persen), Kabupaten Kupang (21,37 persen), Kabupaten Lembata (24,22 persen), Kabupaten Manggarai Timur (24,9 persen), Kabupaten Rote Ndao (25,78 persen), dan Kabupaten Sumba Barat (26,52 persen).
Kabupaten Ende
Kabupaten Ende menduduki peringkat 45 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini tercatat sebanyak 62.370 jiwa. Angka tersebut mencerminkan 22,57 persen dari total populasi. Garis kemiskinan berada di angka Rp 528.259,00 per kapita per bulan. Sementara itu, pendapatan per kapita penduduk mencapai Rp 28,02 juta per tahun, menunjukkan pertumbuhan 5,87 persen. Kabupaten ini menunjukkan pertumbuhan penduduk miskin turun 1,16 persen.
Kabupaten Kupang
Kabupaten Kupang dengan persentase kemiskinan 21,37 persen menduduki peringkat 48 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 90.340 jiwa. Garis kemiskinan berada pada angka Rp 486.458,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Kabupaten Kupang mencapai Rp 25,95 juta per tahun, dengan pertumbuhan yang cukup tinggi yakni 6,67 persen. Jumlah penduduknya miskinnya tumbuh 0,12 persen.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Medan | 2004 - 2024)
Kabupaten Lembata
Kabupaten Lembata menempati urutan ke-37 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan dengan angka 24,22 persen. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 37.720 jiwa. Pendapatan per kapita di wilayah ini adalah Rp 15,73 juta per tahun, mengalami pertumbuhan sebesar 3,81 persen. Garis kemiskinan berada di angka Rp 517.948,00 per kapita per bulan. Jumlah penduduk miskin di sana turun 0,58 persen.
Kabupaten Manggarai Timur
Kabupaten Manggarai Timur memiliki persentase kemiskinan sebesar 24,9 persen dan berada di urutan ke-34 di Indonesia. Terdapat 74.590 jiwa penduduk miskin. Pendapatan per kapita di wilayah ini tercatat sebesar Rp 14,41 juta per tahun, dengan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 6,46 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 458.116,00 per kapita per bulan, dan pertumbuhan penduduk miskin di wilayah tersebut sebesar 0,26 persen.
Kabupaten Rote Ndao
Kabupaten Rote Ndao memiliki persentase kemiskinan 25,78 persen, menduduki peringkat 30 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 52.890 jiwa. Pendapatan per kapita di Rote Ndao adalah Rp 25,60 juta per tahun. Garis kemiskinan berada pada angka Rp 426.843,00 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan 3,98 persen. Jumlah penduduk miskin di sana turun 1,23 persen.
Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Sumba Barat mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 26,52 persen, menempatkannya pada urutan ke-29 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 36.720 jiwa. Pendapatan per kapita penduduknya adalah Rp 19,38 juta per tahun, mencerminkan pertumbuhan sebesar 6,07 persen. Garis kemiskinan di kabupaten ini ditetapkan sebesar Rp 441.428,00 per kapita per bulan, dan jumlah penduduk miskin di wilayah ini turun 1,16 persen.