Australia khawatir wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak menyebar ke negaranya. Kekhawatiran ini muncul setelah wabah tersebut terdeteksi di Bali, salah satu destinasi wisata favorit warga Australia.
"Kami telah menjaga Australia bebas PMK selama lebih dari 130 tahun, tetapi PMK sekarang sudah di depan pintu kami dan kami semua memiliki peran untuk menjaga industri dalam negeri tetap aman,” kata Wakil Perdana Menteri New South Wales Paul Toole dalam siaran persnya, Minggu (11/7/2022).
Ia pun mengimbau warga Australia yang liburan ke Bali untuk berhati-hati saat pulang ke rumah.
"Jika Anda sedang bepergian ke Bali, atau tempat lain yang mungkin telah terkena dampak PMK, mohon lakukan hal yang benar ketika Anda kembali ke Australia," ujar Paul Toole.
"Pastikan pakaian dan sepatu yang Anda bawa bersih, bebas dari tanah dan kotoran hewan. Hindari pertemuan dengan ternak dalam perjalanan, menjauh dari peternakan atau tempat hewan ternak lainnya selama tujuh hari ketika Anda pulang ke rumah," lanjutnya.
Adapun menurut data Biro Statistik Australia, selama periode Januari-Mei 2022 sudah ada 43.450 warga negara Australia yang pulang dari Indonesia ke negara asalnya. Jumlahnya tercatat paling banyak pada Mei 2022, yakni 29.180 orang.
Sementara itu, sampai 14 Juli 2022 wabah PMK sudah menyebar di 22 provinsi Indonesia, dengan jumlah hewan terinfeksi sekitar 367 ribu ekor. Di Bali sendiri sudah ada 218 hewan ternak yang terinfeksi PMK.
(Baca Juga: Australia Takut Kena Wabah PMK, Ini Nilai Ekspor Daging Ternaknya)