Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat 46 wilayah yang melaporkan kejadian luar biasa (KLB) campak pasti di Indonesia periode Januari-24 Agustus 2025. Kasus ini tersebar di 42 kabupaten/kota dari 14 provinsi.
"Artinya, campak pasti ini adalah campak yang memang secara pemeriksaan laboratorium sudah positif ditemukan antibodi terhadap campak pada anak-anak yang menderita gejala," kata Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine dalam konferensi pers daring, Selasa (26/8/2025).
Secara umum, Kemenkes menemukan 23.128 kasus suspek campak. Dari jumlah tersebut, 20.710 anak telah diperiksa di laboratorium, dan 3.444 di antaranya terkonfirmasi positif campak. Adapun positivity rate tercatat sebesar 16,6%.
Berdasarkan demografinya, wilayah dengan kasus KLB campak terbanyak di Indonesia adalah Sumatera Utara, yang tersebar di 11 kabupaten/kota.
Lengkapnya, berikut sebaran wilayah dengan kasus KLB campak terbanyak per 25 Agustus 2025:
Sumatera Utara:
- Kota Medan
- Deli Serdang
- Tapanuli Selatan
- Kota Tebing Tinggi
- Padang Lawas
- Dairi
- Samosir
- Tapanuli Tengah
- Mandailing Natal
- Kota Pematang Siantar
- Padang Lawas Utara
Jawa Timur:
- Sumenep
- Pamekasan
- Sampang
- Bangkalan
- Kota Surabaya
- Jember
- Sidoarjo
- Lumajang
- Probolinggo
Banten:
- Serang
- Kota Tangerang Selatan
- Kota Tangerang
- Kota Tangerang
- Tangerang
Sumatera Barat:
Gorontalo:
- Boalemo
- Pohuwato
- Kota Gorontalo
Jakarta:
- Kota Jakarta Barat
- Kota Jakarta Utara
Jawa Barat:
Jawa Tengah:
Kalimantan Timur:
- Kota Balikpapan
- Kota Bontang
Kalimantan Utara:
DI Yogyakarta:
Bali:
Sulawesi Tengah:
Sulawesi Selatan:
Sebagai catatan, daftar dengan nama daerah yang berulang dalam satu wilayah menunjukkan klaster wabah campak yang berbeda.
(Baca: Capaian Imunisasi Balita di Raja Ampat 2020-2024, Jarang Tembus 90%)