Survei SAP Concur bersama Wakefield Research menyampaikan berbagai penghematan perjalanan bisnis yang dilakukan perusahaan global. Hal ini berdasarkan pengalaman karyawan selama 12 bulan terakhir.
Hasilnya, karyawan melaporkan penghematan terjadi untuk berbagai hal, seperti akses ke penerbangan kelas bisnis atau premium, menginap untuk menghindari perjalanan yang panjang, hingga penggunaan transportasi publik.
Berikut penghematan yang dilakukan perusahaan global untuk perjalanan bisnis berdasarkan pengalaman karyawan dalam 12 bulan terakhir:
- Menginap semalam untuk menghindari perjalanan panjang untuk perjalanan sehari: 30%
- Menggunakan penerbangan kelas bisnis atau premium: 30%
- Bepergian untuk tujuan non-klien, seperti konferensi: 28%
- Membayar lebih mahal untuk mendapatkan penerbangan non-stop atau rute langsung: 26%
- Bekerja dari jarak jauh saat melakukan perjalanan untuk bersenang-senang supaya menghindari pengambilan cuti: 26%
- Membayar lebih mahal untuk menggunakan opsi perjalanan yang lebih ramah lingkungan: 26%
- Menambahkan perjalanan pribadi ke dalam perjalanan bisnis: 25%
- Menggunakan opsi seperti taksi daripada transportasi umum: 24%
- Tidak ada: 13%
(Baca: Kunjungan Turis Asing ke RI Baru Pulih 86% dari Dampak Pandemi)
Menurut SAP Concur, 60% pelaku perjalanan bisnis, 59% manajer, dan 59% chief financial officer (CFO) melaporkan penghematan perjalanan bisnis memang sudah diterapkan. Bagi karyawan, penghematan ini bukan sebagai perubahan kebijakan yang besar.
Akan tetapi, survei pun mendapati jika 84% karyawan mengatakan menghabiskan lebih banyak uang untuk perjalanan bisnis yang didanai oleh perusahaan daripada perjalanan saat mereka liburan.
“Dan ketika penghematan membuat mereka tidak memiliki pilihan lain, 85% persen pelancong (karyawan) mengatakan mereka siap mengeluarkan uang sendiri untuk meningkatkan kualitas perjalanan bisnis mereka,” kata SAP Concur dalam laporannya.
The Concur Business Travelers-Global Survey dilakukan pada 30 April-12 Mei 2025. Melibatkan 3.750 responden dari 29 negara di Amerika, Afrika, Britania Raya, Eropa, dan Asia.
(Baca: Unduhan Aplikasi Travel di RI Berkembang Setelah Pandemi Covid-19)