Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan, terdapat 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) di Indonesia pada Maret 2025. Angka ini berasal dari estimasi 564 ribu ODHIV yang diperkirakan masih hidup dan perlu ditemukan agar dapat memperoleh penanganan.
Sebanyak 356.638 ODHIV yang mengetahui status itu setara 63% dari estimasi total. Dari jumlah yang mengetahui tersebut, 67% di antaranya sedang dalam pengobatan Antiretroviral (ARV) dan 55% masih dalam pengobatan dengan kondisi virus tersupresi atau sangat rendah.
"Penemuan kasusnya juga masih menjadi tantangan dan tidak jarang ada yang menghilang saat di-follow up. Ini menyebabkan ODHIV hidup dan tahu statusnya itu jadi tidak belum ditemukan 95%," kata Direktur Penyakit Menular Kemenkes Ina Agustina Isturini dalam konferensi pers daring, Jumat (20/6/2025).
Jika dilihat berdasarkan usianya, ODHIV hidup paling banyak dijumpai pada kelompok usia 25-49 tahun, dengan proporsi 74%.
Lengkapnya, berikut proporsi ODHIV hidup di Indonesia berdasarkan kelompok usianya per Maret 2025:
- 0–4 tahun: 0%
- 5–14 tahun: 2%
- 15–19 tahun: 2%
- 20–24 tahun: 9%
- 25–49 tahun: 74%
- Di atas 50 tahun: 13%.
Kemenkes memberi catatan, proporsi 0% bukan berarti tidak terdeteksi kasus sama sekali. "Usia 0-4 tahun itu sebenarnya 0,0 sekian ada [kasus]. Biasanya ditularkan dari ibu dan anak saat kehamilan," kata Ina.
(Baca: Tingkat Positif Covid-19 Global Naik pada Mei 2025)