Alzheimer merupakan penyakit degeneratif otak yang menyebabkan penurunan ingatan, kemampuan berpikir, dan perubahan perilaku secara bertahap. Salah satu faktor penyebabnya adalah lanjut usia.
Survei Litbang Kompas menunjukkan, mayoritas atau 82,3% responden mengaku khawatir akan mengalami pengurangan ingatan di masa tua.
“Bahkan, hampir sepertiga dari jumlah tersebut merasa sangat khawatir mengalami penurunan daya ingat (31,7%),” tulis Peneliti Litbang Kompas dalam laporannya, Selasa (10/9/2024).
Sebaliknya, terdapat 16,1% responden yang menyatakan tidak khawatir dengan penurunan ingatan di masa depan dan 1,6% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Meskipun tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap penyakit ini tinggi, tetapi Litbang Kompas menemukan 89,8% responden merasa belum mendapatkan edukasi yang cukup terkait alzheimer.
“Tingginya proporsi responden yang tidak mengetahui alzheimer dipengaruhi oleh faktor keterpaparan edukasi,” tulis Litbang Kompas.
Sementara, baru 9,5% responden yang merasa sudah mendapat edukasi yang cukup dan 0,7% menjawab tidak tahu.
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 536 responden dari 38 provinsi yang dipilih secara acak dari panel Litbang Kompas, sesuai proporsi penduduk di setiap provinsi.
Pengambilan data dilakukan pada 19-21 Juni melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,23% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Diabetes Tipe 2 Paling Banyak Diderita Orang Indonesia pada 2023)