Menurut data World Health Organization (WHO), selama periode Januari-Juni atau semester I 2024 ada 5.199 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi secara global.
Jumlahnya meningkat 34% dibanding semester I 2023 yang mencatatkan 3.867 kasus, meskipun masih lebih rendah dibanding 2022. Rincian jumlah kasus bulanannya bisa dilihat pada grafik.
Salah satu negara yang kasus cacar monyetnya naik signifikan adalah Republik Demokratik Kongo.
Berdasarkan data WHO, pada semester I 2024 Republik Demokratik Kongo melaporkan 1.754 kasus cacar monyet baru, naik 285% dibanding semester I 2023 yang jumlahnya 455 kasus.
WHO juga menyatakan ada lebih dari 100 kasus cacar monyet di negara tetangga Republik Demokratik Kongo, yang dulunya belum pernah melaporkan kasus serupa, yaitu Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
"Para ahli percaya jumlah kasus sebenarnya lebih tinggi, karena sebagian besar kasus belum dites," kata WHO dalam siaran pers, Rabu (14/8/2024).
Merespons kondisi tersebut, kini WHO mendeklarasikan wabah cacar monyet sebagai kondisi darurat kesehatan yang menjadi perhatian internasional.
"Munculnya penyebaran cacar monyet yang cepat di Kongo bagian timur dan pelaporan kasus di beberapa negara tetangganya sangat mengkhawatirkan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam siaran pers, Rabu (14/8/2024).
"Jelas bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan untuk menghentikan wabah ini dan menyelamatkan nyawa," ujarnya.
(Baca: Semua Pasien Cacar Monyet di Indonesia Laki-laki, Mayoritas Milenial)