Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada 57 kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia per 22 November 2023.
Seluruh pasiennya merupakan laki-laki, dan mayoritasnya dari generasi milenial (kelahiran 1981-1996 atau saat ini berusia 27-42 tahun).
Rinciannya, pasien cacar monyet dari kelompok usia 30-39 tahun ada 24 kasus, kemudian usia 25-29 tahun 17 kasus.
Ada juga pasien dari kelompok usia 18-24 tahun 13 kasus, usia 40-49 tahun 2 kasus, dan usia 50 tahun ke atas 1 kasus.
"Jadi kita belum ada laporan (kasus cacar monyet) khusus pada wanita," kata Achmad Farchanny Tri Adryanto, Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dilansir dari Kompas.com, Kamis (23/11/2023).
Berdasarkan orientasi seksualnya, sebanyak 35 kasus cacar monyet masuk kategori lelaki Seks Lelaki (LSL), 11 kasus biseksual, dan 7 kasus heteroseksual.
Sementara 2 kasus lain belum diketahui, dan 2 kasus sisanya masih dalam investigasi.
"Dari 57 kasus konfirmasi rata-rata disertai dengan kondisi penyerta," kata Farchanny.
Pasien cacar monyet dengan kondisi penyerta HIV positif mencapai 39 kasus, kemudian sifilis 16 kasus, hipertensi 2 kasus, dan TBC aktif 2 kasus.
Farchanny juga melaporkan, ada 8 orang yang masuk kategori suspek cacar monyet karena hasil tes laboratoriumnya belum keluar, dan 191 orang sudah dites dengan hasil negatif.
Berdasarkan wilayah, kasus cacar monyet paling banyak tercatat di DKI Jakarta, yakni 42 kasus. Kemudian di Banten 6 kasus, Jawa Barat 6 kasus, Jawa Timur 2 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.
(Baca: Cacar Monyet RI Naik Lagi Jadi 35 Kasus per Pekan Kedua November 2023)