Catatan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur Indonesia mencapai 1,2 permil pada 2023. Artinya, sekitar 1 dari 1.000 penduduk pernah didiagnosis kanker oleh dokter.
Angka prevalensi itu didapatkan dari sampel (n) tertimbang sebesar 877.531 orang.
Terdapat beberapa jenis pengobatan kanker yang dilakukan oleh penderitanya. Paling banyak adalah pembedahan atau operasi dengan proporsi 66,4% dari sampel yang diwawancarai sebanyak 1.036 orang.
Kemudian ada kemoterapi sebanyak 45,9%. Disusul radiasi atau penyinaran sebesar 23,6%.
Pengobatan tradisional juga masuk sebagai opsi pengobatan penderita kanker, dipilih 7,7% responden. Sementara pengobatan lainnya terhimpun sebanyak 6,8%.
Jika dipecah berdasarkan provinsi, kasus kanker tertinggi berada di DI Yogyakarta yang prevalensinya mencapai 3,6 permil. Dengan kata lain, dari setiap 1.000 penduduk DI Yogyakarta, ada antara 3 sampai 4 orang yang memiliki penyakit tersebut.
Provinsi lain yang prevalensi kankernya tergolong tinggi adalah DKI Jakarta, Sumatera Barat, Papua Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Timur.
(Baca juga: Yogyakarta, Provinsi dengan Kasus Kanker Tertinggi)