Kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat mulai naik lagi. Varian Omicron BA.4 dan BA.5 disinyalir menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus aktif nasional.
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 5.298 kasus per 14 Juni 2022. Jumlah ini naik 372 kasus dari sehari sebelumnya.
DKI Jakarta tercatat memiliki kasus aktif Covid-19 terbanyak, yakni 2.703 kasus. Jumlah ini setara dengan 51,01% dari total kasus aktif nasional.
Di urutan selanjutnya ada Jawa Barat dengan 990 kasus aktif, Banten 456 kasus, dan Bali 228 kasus.
Kemudian Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki kasus aktif Covid-19 masing-masing sebanyak 166 kasus dan 136 kasus.
DI Yogyakarta, Sumatera Utara, dan Papua juga masuk ke dalam daftar provinsi yang memiliki kasus aktif Covid-19 terbanyak nasional, yakni masing-masing sebanyak 135 kasus, 53 kasus, dan 43 kasus.
Adapun total kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 6.062.009 kasus hingga 14 Juni 2022. Sebanyak 2,58% di antaranya meninggal dunia dan 97,32% di antaranya dilaporkan sembuh.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, biasanya gelombang varian virus baru akan mencapai puncak sekitar satu bulan sejak kasus pertama ditemukan.
"Jadi seharusnya di minggu kedua Juli (atau) minggu ketiga Juli kita akan melihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5 ini," kata Menkes dikutip dari Kompas.com, Senin (13/6/2022).
Menurut pengamatan Kemenkes, puncak penularan BA.4 dan BA.5 sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron.
Pasien BA.4 dan BA.5 yang dirawat di rumah sakit pun hanya sepertiga dari kasus Delta dan Omicron. Sedangkan, kasus kematian subvarian BA.4 dan BA.5 sepersepuluh dari kasus kematian dua varian virus Corona terdahulu itu.
Meski demikian, Budi mengimbau seluruh pihak untuk tetap waspada. Ia mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi booster atau dosis ketiga, serta tetap memakai masker jika berada di kerumunan atau ruangan tertutup.
(Baca: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tercatat 5.298 Kasus)