Pandemi Covid-19 memicu banyak orang dan rumah sakit untuk menggunakan beragam alat kesehatan, seperti masker dan alat pelindung diri (APD). Kondisi ini mendorong pula bertambahnya kuantitas limbah medis.
Ibu kota Filipina, Manila diperkirakan mengalami lonjakan limbah medis hingga 280 metrik ton per hari. Padahal kota tersebut memiliki 14 juta penduduk. Sementara itu, Indonesia yang diwakili Kota Jakarta menyusul dengan tambahan limbah medis mencapai 212 metrik ton per hari. Limbah medis itu diperkirakan disumbang 10,6 juta penduduk.
Pemerintah dituntut mampu memanajemen limbah medis saat pandemi. Sebab mengolah limbah-limbah tersebut juga berisiko tertular penyakit, termasuk Covid-19. Sejumlah cara dapat dilakukan dalam pencegahan, seperti pemilahan limbah medis dengan rumah tangga dan penggunaan APD bagi para petugas pengumpul limbah.