Menurut Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, kasus Covid-19 di Ibu Kota meningkat pada awal Desember 2023.
"Seminggu terakhir periode 27 November sampai 3 Desember, jumlah kasus positif Covid-19 naik 30 hingga 40 persen dari minggu sebelumnya," kata Ngabila, dilansir Detik.com, Rabu (6/11/2023).
(Baca: Covid-19 Singapura Meroket Jadi 22 Ribu Kasus per November 2023)
Ngabila tidak merinci berapa jumlah kasus barunya. Situs pemantauan Covid-19 Pemprov DKI Jakarta juga tidak memperbarui datanya sejak April 2023.
Ngabila hanya menyebut 95% pasien Covid-19 baru mengalami gejala ringan atau tanpa gejala. Dengan begitu angka perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) tidak ikut melonjak.
Berdasarkan data di situs Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, selama periode 1-6 Desember 2023 hanya ada 27 pasien Covid-19 yang dirawat di RS.
Angka itu sudah mencakup seluruh pasien rawat inap Covid-19 di RS Jakarta Selatan, Barat, Timur, Utara, Pusat, dan Kepulauan Seribu.
Adapun pasien rawat inap Covid-19 di Ibu Kota sempat melonjak pada April-Mei 2023, seperti terlihat pada grafik.
Namun, menurut Ngabila, gelombang kenaikan itu masih tergolong normal.
"Polanya (kasus Covid-19) enam bulan sekali akan naik, seperti ISPA dan pneumonia karena kondisi pancaroba," kata Ngabila.
"Imunitas orang cenderung turun karena capek, stres, kurang tidur, pola makan kurang baik, dan karena kelembapan tinggi kuman mudah masuk ke tubuh manusia," ujar Ngabila.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker saat bepergian jika sakit, serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
(Baca: Mycoplasma Pneumoniae Sudah Muncul di Tiongkok dari Sebelum Pandemi)