Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) di Kabupaten Kaur, Bengkulu pada tahun 2024 sebanyak 16 koperasi. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan tahun 2021 yang hanya 10 koperasi, terjadi peningkatan signifikan sebesar 60%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 3 tahun terakhir (2019-2021) yang berada di angka 0.47% dan juga lebih baik dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir (2018-2021) yang berada di angka 5.15%. Peningkatan tertinggi dalam 5 tahun terakhir terjadi pada tahun 2024. Sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan penurunan turun 38.46%. Secara ranking, Kabupaten Kaur berada di peringkat 117 di pulau Sumatera pada tahun 2024, naik dibandingkan tahun 2021 yang berada di peringkat 134. Secara nasional, Kabupaten Kaur berada di peringkat 371 pada tahun 2024, naik dari peringkat 425 pada tahun 2021.
Kenaikan jumlah Kospin di Kabupaten Kaur pada tahun 2024 merupakan yang tertinggi dalam data historis yang tersedia. Namun, perlu dicatat bahwa data historis menunjukkan fluktuasi jumlah Kospin dari tahun ke tahun. Misalnya, setelah mengalami kenaikan pada tahun 2018 dan 2019, terjadi penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2020, kemudian naik lagi di tahun 2021, hingga akhirnya melonjak di tahun 2024.
Kondisi fluktuatif ini mengindikasikan adanya dinamika dalam perkembangan Kospin di Kabupaten Kaur yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebijakan pemerintah daerah, kondisi ekonomi masyarakat, dan dukungan terhadap sektor koperasi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan Kospin di Kabupaten Kaur untuk dapat merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung pertumbuhan koperasi.
Dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera, Kabupaten Kaur dengan 16 koperasi memiliki jumlah yang sama dengan beberapa kabupaten/kota lain seperti Kota Binjai, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Gayo Lues dan Kota Padang Sidimpuan. Kota Kotamobagu, Sulawesi berada di posisi teratas dengan 11 koperasi, lalu diikuti Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi dengan 13 koperasi dan Kabupaten Maros, Sulawesi dengan 18 koperasi. Lalu, ada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan dengan 20 koperasi, Kabupaten Katingan, Kalimantan 17 koperasi, Kota Jakarta Barat, Jawa dengan 14 koperasi dan Kabupaten Halmahera Utara, Maluku 22 koperasi. Data ini menunjukkan perlunya upaya peningkatan jumlah Kospin di Kabupaten Kaur agar dapat bersaing dengan daerah lain.
Kota Kotamobagu
Kota Kotamobagu berada di peringkat ke-57 di Pulau Sulawesi. Kotamobagu mencatatkan nilai 16 koperasi, sama dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan koperasi di kota ini stabil di angka 0%, mengindikasikan perlunya inovasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih signifikan dibandingkan wilayah lain di Sulawesi.
Kota Binjai
Kota Binjai memiliki 16 koperasi, sama dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan koperasi di Kota Binjai stagnan, dengan nilai 0%, dan menempatkannya pada peringkat ke-117 di Sumatera. Diperlukan strategi baru untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan sektor koperasi di kota ini.
Kabupaten Minahasa Tenggara
Kabupaten Minahasa Tenggara mencatat 16 koperasi. Kabupaten ini berada di peringkat ke-57 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan koperasi di Minahasa Tenggara menunjukkan tren positif dengan peningkatan sebesar 23.08%, mengindikasikan adanya potensi besar untuk pengembangan koperasi di wilayah ini.
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kepahiang memiliki 16 koperasi dengan peringkat ke-117 di Pulau Sumatera. Penurunan turun 11.11% menunjukkan perlunya perhatian lebih untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan koperasi di wilayah ini agar tidak tertinggal dari daerah lain.
Kabupaten Gunung Mas
Dengan nilai 16 koperasi, Kabupaten Gunung Mas menempati peringkat ke-32 di Pulau Kalimantan. Penurunan tajam turun 20% mengindikasikan perlunya evaluasi mendalam terhadap kebijakan dan implementasi program koperasi di wilayah ini.
Kabupaten Gayo Lues
Kabupaten Gayo Lues, yang memiliki 16 koperasi, berada di peringkat ke-117 di Sumatera. Pertumbuhan sebesar 77.78% menunjukkan keberhasilan dalam pengembangan koperasi. Kabupaten ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memajukan sektor koperasi.
Kabupaten Maros
Kabupaten Maros mencatat 16 koperasi, berada di peringkat ke-57 di Pulau Sulawesi. Penurunan turun 11.11% mengindikasikan adanya tantangan yang perlu diatasi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja koperasi di wilayah ini.
Kota Sungai Penuh
Kota Sungai Penuh, dengan 16 koperasi, berada di peringkat ke-117 di Pulau Sumatera. Penurunan turun 27.27% mengindikasikan perlunya intervensi dan dukungan lebih lanjut untuk memulihkan dan mengembangkan sektor koperasi di kota ini.
Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan, dengan nilai 16 koperasi, menempati peringkat ke-32 di Pulau Kalimantan. Penurunan turun 5.88% mengindikasikan adanya faktor-faktor yang perlu diatasi untuk mempertahankan kinerja koperasi di wilayah ini.
Kota Jakarta Barat
Kota Jakarta Barat memiliki 16 koperasi dengan peringkat ke-116 di Pulau Jawa. Pertumbuhan sebesar 14.29% menunjukkan adanya potensi untuk pengembangan koperasi di wilayah perkotaan ini.
Kabupaten Halmahera Utara
Kabupaten Halmahera Utara, dengan nilai 16 koperasi berada di peringkat ke-9 di Pulau Maluku. Penurunan turun 27.27% mengindikasikan perlunya strategi yang lebih efektif untuk mendukung pertumbuhan koperasi di wilayah ini.
Kota Padang Sidimpuan
Kota Padang Sidimpuan dengan 16 koperasi berada di peringkat ke-117 di Pulau Sumatera. Peningkatan sebesar 23.08% menunjukkan adanya kemajuan dalam pengembangan koperasi. Kota ini dapat menjadi model bagi daerah lain di Sumatera.