Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah siswa SMP di Provinsi Lampung pada tahun 2024 sebanyak 336.944 siswa. Jumlah ini menunjukkan adanya pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kenaikan sebesar 2,43 persen atau bertambah 7.994 siswa. Dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 320.666 siswa, jumlah siswa SMP di Lampung pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang signifikan.
Pertumbuhan jumlah siswa SMP di Lampung cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Terjadi penurunan pada tahun 2020 dan 2021, namun kembali meningkat pada tahun 2022 hingga 2024. Kenaikan tertinggi dalam periode ini terjadi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan mencapai 4,08 persen, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2021, yaitu turun 0,16 persen. Secara keseluruhan, pertumbuhan jumlah siswa SMP di Lampung menunjukkan tren positif dalam jangka panjang.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi di Kab. Bone 2018 - 2024)
Pada tahun 2024, Lampung menempati peringkat ke-3 di Pulau Sumatera dalam hal jumlah siswa SMP. Peringkat ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Secara nasional, Lampung berada di peringkat ke-8. Nilai 336.944 siswa ini menempatkan Lampung di atas beberapa provinsi lain di Sumatera, namun masih di bawah provinsi seperti Sumatera Selatan.
Kenaikan tertinggi jumlah siswa SMP di Lampung dalam data historis terjadi pada tahun 2013 dengan pertumbuhan sebesar 565,74 persen. Sementara kenaikan terendah terjadi pada tahun 2021 dengan penurunan turun 0,16 persen. Anomali terlihat pada tahun 2013 karena terjadi pertumbuhan yang sangat besar, kemungkinan disebabkan adanya perubahan metodologi pencatatan atau faktor demografis yang signifikan pada tahun tersebut.
Secara umum, jumlah siswa SMP di Lampung menunjukkan tren yang positif meskipun dengan fluktuasi dari tahun ke tahun. Kenaikan signifikan pada tahun 2024 menunjukkan adanya peningkatan akses terhadap pendidikan menengah pertama di provinsi ini. Perlu dicermati faktor-faktor yang menyebabkan fluktuasi pertumbuhan, seperti perubahan demografi, kebijakan pendidikan, dan kondisi sosial ekonomi.
Banten
Provinsi Banten menempati urutan ke-5 secara nasional dengan jumlah siswa SMP sebanyak 441.873 siswa. Pertumbuhan di Banten sebesar 2,22%, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasional. Di Pulau Jawa, Banten menempati peringkat ke-4, menunjukkan posisi yang kuat dalam penyediaan pendidikan menengah pertama.
(Baca: Jumlah Desa dengan Jaringan Sinyal 4G/LTE di Sumatera Utara | 2024)
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan berada di peringkat ke-6 secara nasional dengan 356.480 siswa SMP. Pertumbuhannya sebesar 0,74%, menunjukkan kenaikan meski tidak signifikan. Di Pulau Sumatera, Sumatera Selatan menduduki peringkat ke-2. Jumlah siswa SMP di Sumatera Selatan masih cukup tinggi dibandingkan provinsi lain di pulau tersebut.
DKI Jakarta
DKI Jakarta menduduki peringkat ke-7 secara nasional dengan 347.858 siswa SMP. Terjadi penurunan pertumbuhan turun 0.37% dibandingkan tahun sebelumnya. Di Pulau Jawa, Jakarta berada di urutan ke-5. Penurunan ini perlu menjadi perhatian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan berada di peringkat ke-9 secara nasional dengan jumlah siswa SMP 331.150 siswa. Pertumbuhan Sulawesi Selatan mengalami penurunan turun 1.22%. Di Pulau Sulawesi, provinsi ini menduduki peringkat pertama. Penurunan ini menjadi indikasi adanya tantangan dalam menjaga jumlah siswa SMP.
Nusa Tenggara Timur
Dengan 316.816 siswa, Nusa Tenggara Timur menduduki peringkat ke-10 secara nasional. Pertumbuhan di provinsi ini adalah turun 2.49%, penurunan tertinggi dibandingkan provinsi lain. Nusa Tenggara Timur menduduki peringkat pertama di antara provinsi-provinsi di Nusa Tenggara dan Bali. Penurunan ini perlu dianalisis lebih lanjut untuk menemukan solusi yang tepat.
Riau
Riau berada di peringkat ke-11 secara nasional dengan jumlah siswa SMP sebesar 261.370 siswa. Pertumbuhan di Riau mencapai 1.09%, menunjukkan adanya peningkatan. Di Pulau Sumatera, Riau menempati peringkat ke-4. Peningkatan ini menunjukkan upaya positif dalam meningkatkan akses pendidikan menengah pertama di provinsi tersebut.