Menurut laporan survei Indikator, ada lima program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang banyak dinilai bermanfaat oleh warga.
Mayoritas atau 42,8% responden menilai program yang sangat bermanfaat adalah pembelajaran tatap muka (PTM).
Kemudian 42% responden menilai Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sangat bermanfaat, serta bantuan kuota data internet dengan persentase responden 40,6%.
Program Kemendikbudristek lain yang dinilai sangat bermanfaat adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang langsung ditransfer ke rekening sekolah dan semakin fleksibel penggunaannya dengan persentase responden 40%.
Adapun sebanyak 33,2% responden menilai Peraturan Menteri (Permen) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) merupakan program pemerintah yang sangat bermanfaat.
Di sisi lain, ada juga lima program yang dinilai kurang bermanfaat oleh responden. Misalnya, program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan kuota 30 persen untuk jalur prestasi, dinilai kurang bermanfaat oleh 18,8% responden.
Kemudian program Asesmen Nasional dinilai kurang bermanfaat oleh 14,4% responden, SKB Tiga Menteri tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di lingkungan Sekolah 12,7%, Mendikbud menolak penggunaan bahasa Melayu Malaysia 7,9%, dan hak belajar tiga semester di luar kampus 7,1 %.
Survei ini dilakukan terhadap 1.520 responden berusia 17 tahun atau lebih di seluruh Indonesia pada 7-12 April 2022. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan sekitar 2,6% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca Juga: Tenaga Kerja Lulusan Universitas Berkurang pada Awal 2022)