Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, DKI Jakarta memiliki 63.098 tenaga kesehatan pada 2020. Tenaga kesehatan dengan jumlah tebanyak adalah perawat dengan jumlah 36,2 ribu orang.
Posisi kedua ditempai oleh dokter dengan jumlah 10,1 ribu orang. Setelahnya ada tenaga farmasi yang mencapai 8,1 ribu orang.
Kemudian, ada 7,1 ribu bidan di Jakarta pada tahun lalu. Sedangkan, ahli gizi yang bekerja di Ibu Kota tercatat sebanyak 1,5 ribu orang.
Tenaga kesehatan semakin dibutuhkan di Jakarta saat gelombang kedua virus corona Covid-19. Alasannya, lonjakan kasus corona yang semakin tinggi ikut membuat pasien yang dirawat di rumah sakit meningkat.
Selain itu, tak sedikit tenaga kesehatan yang tertular corona, bahkan hingga meninggal dunia. Atas dasar itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali membuka rekrutmen tenaga kesehatan tahap III untuk membantu penanganan corona.
Untuk meringankan beban tenaga kesehatan, masyarakat perlu mencegah penularan corona di Jakarta. Hal tersebut dapat dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3m, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
(Baca: Dokter Spesialis Paling Banyak di Jakarta pada 2020)