Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kepadatan penduduk di DI Yogyakarta pada tahun 2024 sebesar 1178 jiwa/Km2. Data historis menunjukkan fluktuasi selama periode 2000-2024. Kepadatan penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2020 sebesar 1227 jiwa/Km2, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2021 menjadi 1171 jiwa/Km2. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan sebesar 0.68% dari 1178 jiwa/Km2 di tahun 2023 menjadi 1186 jiwa/Km2 di tahun 2024. Namun, jika dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 1183 jiwa/Km2, kepadatan penduduk tahun 2024 sedikit lebih rendah. Jika dibandingkan dengan 5 tahun terakhir, rata-rata kepadatan penduduk di DI Yogyakarta sebesar 1191 jiwa/km2.
Pada tahun 2024, DI Yogyakarta menempati peringkat ke-4 untuk kepadatan penduduk di Pulau Jawa. Angka ini sama dengan tahun sebelumnya. Kepadatan penduduk DI Yogyakarta tercatat 1178 jiwa/Km2.
(Baca: Nilai Ekspor SITC Kode 51 Kimia Organis Periode 2020-2025)
Kenaikan kepadatan penduduk tertinggi di DI Yogyakarta terjadi pada tahun 2006, dengan pertumbuhan mencapai 5.29%. Penurunan terdalam terjadi pada tahun 2021 turun 4.56%. Adanya penurunan signifikan pada 2021 ini menjadi anomali jika dibandingkan dengan tren 3 tahun sebelumnya, dimana selalu mengalami kenaikan.
Dalam 5 tahun terakhir, terlihat bahwa pertumbuhan kepadatan penduduk di DI Yogyakarta cenderung fluktuatif. Sempat mengalami penurunan signifikan pada tahun 2021, kemudian kembali mengalami kenaikan, meskipun tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan di tahun 2024 relatif moderat, yaitu 0.68%.
Ranking kepadatan penduduk DI Yogyakarta di Pulau Jawa berada di posisi ke-4 dengan nilai 1178 jiwa/Km2. Ini menunjukkan bahwa DI Yogyakarta memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa. Pertumbuhan sebesar 0.68% menempatkan DI Yogyakarta pada pertumbuhan yang stabil.
DKI Jakarta
DKI Jakarta menempati peringkat pertama di Pulau Jawa dengan kepadatan penduduk tertinggi, mencapai 16165 jiwa/Km2. Pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta sebesar 0.12%, sedikit lebih rendah dibandingkan DI Yogyakarta. Meski demikian, posisi DKI Jakarta sebagai wilayah terpadat di Jawa tetap tak tergoyahkan.
(Baca: Jumlah Posyandu Periode 2014-2024)
Jawa Barat
Jawa Barat menempati urutan kedua dengan kepadatan penduduk sebesar 1359 jiwa/Km2. Pertumbuhan kepadatan penduduk di Jawa Barat mencapai 0.97%, lebih tinggi dibandingkan DI Yogyakarta, yang menunjukkan laju pertumbuhan penduduk yang lebih signifikan di provinsi ini. Jawa Barat terus menunjukkan peningkatan dalam kepadatan penduduknya.
Banten
Banten berada di posisi ketiga dengan kepadatan penduduk mencapai 1329 jiwa/Km2. Pertumbuhan kepadatan penduduk di Banten sebesar 0.99%, juga lebih tinggi dari DI Yogyakarta. Posisi Banten mengindikasikan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, mendekati angka Jawa Barat.
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta menduduki peringkat keempat dengan kepadatan penduduk 1186 jiwa/Km2. Pertumbuhan DI Yogyakarta sebesar 0.68% relatif stabil, meskipun tidak setinggi provinsi lain seperti Jawa Barat dan Banten. DI Yogyakarta menjaga posisinya dengan pertumbuhan yang moderat.
Jawa Tengah
Jawa Tengah menduduki peringkat kelima dengan kepadatan penduduk mencapai 1104 jiwa/Km2. Pertumbuhan kepadatan penduduk di Jawa Tengah sebesar 1.01%, menjadi yang tertinggi dibandingkan empat provinsi lainnya. Ini menandakan Jawa Tengah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam hal kepadatan penduduk.