Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk setengah pengangguran di Kabupaten Fak Fak, Papua Barat pada tahun 2024 sebanyak 4.955 jiwa. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 67,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari data historis, terlihat bahwa jumlah setengah pengangguran di Kabupaten Fak Fak cenderung fluktuatif. Fluktuatif yang dimaksud yaitu, adanya kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2020 terjadi kenaikan tertinggi sebesar 127,61% dan penurunan terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu turun 27,97%. Tahun 2024 ini, jumlah setengah pengangguran naik signifikan setelah mengalami penurunan selama tiga tahun berturut-turut. Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun sebelumnya (2021-2023) yang sebesar 3.375 jiwa, jumlah tahun 2024 ini jauh lebih tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2019-2023) yang sebesar 3.680 jiwa, pertumbuhan tahun 2024 juga lebih baik.
(Baca: Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - US Wheat Futures Turun Menuju Level 538,1 Bushel (Kamis, 04 Desember 2025))
Secara peringkat, Kabupaten Fak Fak menduduki peringkat ke-18 di pulau Papua untuk jumlah setengah pengangguran pada tahun 2024. Peringkat ini naik dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat ke-20. Secara nasional, Kabupaten Fak Fak berada di peringkat ke-414. Data perbandingan dengan kabupaten lain di Papua menunjukkan adanya variasi yang cukup besar dalam jumlah setengah pengangguran.
Kenaikan jumlah setengah pengangguran di Kabupaten Fak Fak pada tahun 2024 menjadi perhatian. Perlu dicermati faktor-faktor penyebab kenaikan ini dan dampaknya terhadap perekonomian daerah. Dari data historis, anomali terjadi pada tahun 2020 dengan kenaikan sangat tinggi, disusul penurunan selama tiga tahun. Kondisi tahun 2024 ini seperti mengulang pola kenaikan signifikan setelah periode penurunan.
Anomali kenaikan tahun 2020 bisa menjadi acuan untuk menganalisis kondisi saat ini. Apakah ada faktor eksternal atau kebijakan yang mempengaruhi fluktuasi jumlah setengah pengangguran di Kabupaten Fak Fak? Analisis lebih mendalam diperlukan untuk memahami dinamika pasar tenaga kerja dan merumuskan solusi yang tepat.
Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Kolaka Utara berada di peringkat 61 di Pulau Sulawesi dengan nilai 5.064 jiwa. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan turun 29,24%. Sementara itu, terjadi selisih penurunan nilai sebesar 2.093 jiwa dari tahun sebelumnya.
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Pagi Hari Diperdagangkan US$14.880 /Ton (Rabu, 03 Desember 2025))
Kota Tidore Kepulauan
Kota Tidore Kepulauan menempati peringkat ke-12 di Pulau Maluku dengan nilai 4.985 jiwa. Terjadi pertumbuhan sebesar 30,22% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menghasilkan selisih nilai sebesar 1.157 jiwa.
Kota Pariaman
Kota Pariaman berada di peringkat 134 di Pulau Sumatera dengan nilai 4.956 jiwa. Pertumbuhan penduduk setengah pengangguran sebesar 14,86% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih nilai sebesar 641 jiwa. Nilai ini menunjukkan kondisi yang cukup baik dibandingkan daerah lain di Sumatera.
Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Gunung Mas berada di peringkat 43 di Pulau Kalimantan dengan nilai 4.895 jiwa. Terjadi penurunan turun 2,3% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih nilai yang sedikit yaitu -115 jiwa. Penurunan ini relatif kecil dibandingkan fluktuasi yang terjadi di wilayah lain.
Kabupaten Intan Jaya
Kabupaten Intan Jaya menempati peringkat ke-19 di Pulau Papua dengan nilai 4.890 jiwa. Pertumbuhan yang sangat signifikan terjadi di kabupaten ini, yaitu sebesar 1011,36% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih nilai yang besar yaitu 4.450 jiwa. Pertumbuhan ini menjadi anomali dibandingkan wilayah lain.
Kabupaten Kepulauan Yapen
Kabupaten Kepulauan Yapen menduduki peringkat ke-20 di Pulau Papua dengan nilai 4.832 jiwa. Terjadi pertumbuhan sebesar 55,87% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih nilai sebesar 1.732 jiwa. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan di kabupaten tersebut.