Data dari Institute for Health Metrics and Evaluation yang dipublikasikan Ourworldindata.org menunjukkan, penyebab kematian utama pada anak usia di bawah lima tahun (balita) adalah infeksi pernapasan, yakni sebanyak 808.920 kematian. Selain itu, kombinasi gangguan neonatal (bayi baru lahir kurang dari 28 hari) juga menjadi penyebab kematian tertinggi dari balita.
Gangguan tersebut adalah komplikasi bayi prematur sebanyak 649.439 kematian, asfiksia dan trauma neonatal sebanyak 533.250, serta cacat lahir bawaan sebanyak 501.764 kematian. Selain itu, gangguan neonatal lainnya sebanyak 349.002 serta sepsis dan infeksi neonatal sebanyak 203.013. Balita juga sangat rentan terhadap penyakit lainnya, seperti diare, malaria, meningtis, hingga kekurangan gizi.
Tingkat kematian pada balita kerap terjadi di negara yang memiliki penghasilan rendah. Karakteristik penyebab kematian juga cenderung berbeda di setiap negara. Sebagai contoh, di Inggris kematian anak cenderung didominasi oleh komplikasi neonatal. Namun, untuk kematian akibat penyakit menular, diare, dan kurang gizi sangat rendah. Sebaliknya, penyakit menular dan defisiensi nutrisi adalah penyebab besar kematian di negara-negara berpenghasilan rendah.
(Baca Databoks: 17,7% Balita Indonesia Masih Mengalami Masalah Gizi)