Sebanyak 77,1% responden yang merupakan kepala keluarga miskin tidak menurunkan konsumsi rokok selama pandemi virus corona Covid-19. Rinciannya, 63,8% responden mengonsumsi rokok sama seperti sebelum pandemi. Bahkan, 13,3% responden mengatakan konsumsi rokoknya meningkat.
Sebagian besar responden tetap mempertahankan konsumsi rokoknya, meski kondisi ekonomi memburuk imbas pandemi. Tak jarang, mereka membeli rokok meski harganya lebih mahal. Ini sebagaimana disampaikan 39% responden yang tetap merokok selama pandemi.
Ada pula 44,2% responden dari kelompok tersebut yang memilih membeli rokok dengan harga serupa. Sebanyak 16.1% responden di kelompok tersebut memilih untuk berpindah ke rokok yang harganya lebih murah.
Di sisi lain, ada 21,3% responden yang menurunkan konsumsi rokoknya selama pandemi corona. Sementara, responden yang berhenti merokok hanya sebesar 1,6%.
(Baca: 23,21% Penduduk Indonesia Merokok pada 2020)
Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) melakukan survei ini terhadap 1.013 kepala keluarga miskin, dengan 437 orang di antaranya merupakan perokok. Survei dilakukan di lima wilayah aglomerasi utama pada Januari-Februari 2021.