Sekitar 14 persen bayi di DKI Jakarta kualitas gizinya di bawah normal. Laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat DKI Jakarta 2016 menunjukkan bahwa 11,2 persen bayi menderita kurang gizi dan 2,8 persen mengalami gizi buruk. Adapun 78 persen bayi di Ibu Kota status gizinya normal dan 7,5 persen justru gizinya berlebih.
Pada 2005, bayi dengan kualitas gizi buruk mencapai 7,3 persen, kemudian berkurang menjadi 2,9 persen pada 2007 dan kembali turun menjadi 2,6 persen pada 2010. Namun, pada 2013 justru kembali meningkat menjadi 2,8 persen.
Status gizi bayi DKI Jakarta pada 2003 dan 2005 berdasarkan hasil survei Garam Yodium. Sementara pada 2007, 2010, dan 2013 berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar.