Vaksinasi Covid-19 sangat diperlukan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat (herd immunity) dari penularan virus Corona.
Namun, menurut catatan Our World Data, sampai hari ini masyarakat yang sudah menerima minimal satu dosis vaksin Covid-19 baru mencapai 61% di tingkat global (per 11 Februari 2022).
Di Indonesia sendiri warga yang sudah menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap baru sekitar 48%, ditambah dengan warga penerima vaksin dosis pertama sekitar 19% (per 11 Februari 2022).
Dengan demikian, dunia masih membutuhkan miliaran dosis vaksin Covid-19 tambahan agar masyarakat global bisa terlindung secara penuh, dan supaya negara-negara bisa lekas pulih dari krisis akibat pandemi.
Produksi Vaksin Covid-19 Global Terus Digenjot
Sejumlah negara produsen vaksin Covid-19 terus menggenjot produksi vaksin mereka demi memenuhi kebutuhan global.
Menurut data WTO-IMF COVID-19 Vaccine Trade Tracker, sampai akhir tahun 2021 sudah ada sekitar 11,5 miliar dosis vaksin yang diproduksi di seluruh dunia.
Berikut rincian jumlah stok vaksin Covid-19 global berdasarkan jenisnya per 31 Desember 2021:
- AstraZeneca: 2,711 miliar dosis
- Sinovac: 2,593 miliar dosis
- Sinopharm: 2,359 miliar dosis
- Pfizer: 2,213 miliar dosis
- Moderna: 744 juta dosis
- J&J: 552 juta dosis
- Sputnik V: 275 juta dosis
- Lain-lain: 59 juta dosis
Seluruh stok ini digunakan baik untuk kebutuhan dalam negeri produsennya, maupun untuk diekspor ke negara-negara lain yang belum mampu memproduksi vaksin secara mandiri.
(Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Hasilkan 144 Ribu Ton Limbah Medis, Apa Saja Bentuknya?)