Kredit bermasalah (NPL) di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tertinggi pada tercatat di Gorontalo. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, kredit seret BPR di Gorontalo mencapai Rp 6,01 miliar atau 23,19 persen dari kredit yang dikucurkan senilai Rp 25,94 miliar. Secara persentase, NPL Bank BPR di Gorontalo ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya.
NPL Bank BPR tertinggi kedua tercatat di Sumatera Selatan dengan nilai Rp 154 miliar atau 16,43 persen dari kredit yang diberikan sebesar Rp 937 miliar. Dan di urutan ketiga Kalimantan Selatan dengan NPL mencapai Rp 44,52 miliar atau 13,96 persen dari total kredit senilai Rp 332,24 miliar. Sementara total kredit bermasalah BPR secara nasional mencapai Rp 4,77 triliun atau 5,83 persen dari total kredit sebesar Rp 81,68 triliun.
Kurangnya kehati-hatian bank dalam memberikan kredit serta lesunya perekonomian domestik membuat kemampuan debitur membayar utangnya menurun. Apalagi suku bunga kredit untuk pengusaha kecil (UMKM) yang menjadi target BPR suku bunganya sangat tinggi hingga mencapai 30 persen per tahun.