Menurut laporan Bank Indonesia (BI), pada kuartal II 2022 ada sekitar 3,69 juta pedagang (merchant) di DKI Jakarta yang melayani transaksi lewat QR Code Indonesian Standard (QRIS).
Jumlah itu sudah naik sekitar lima kali lipat dibanding awal pandemi. Pada kuartal I 2022, merchant QRIS di Ibu Kota baru sekitar 672 ribu.
Pada kuartal II 2022 merchant QRIS di DKI Jakarta didominasi oleh usaha mikro dengan persentase 38%. Kemudian 31% tergolong usaha kecil, 21% usaha menengah, 7% usaha besar, dan 3% usaha reguler.
"Penambahan jumlah merchant QRIS tertinggi pada usaha menengah sebanyak 133,49 ribu. Hal ini mengindikasikan semakin meluasnya minat pelaku usaha dalam memanfaatkan QRIS sebagai salah satu alat pembayaran nontunai," kata BI dalam laporannya.
BI menyatakan QRIS bisa memberi banyak manfaat bagi merchant, seperti mengurangi risiko pencurian/kehilangan uang tunai, mengurangi risiko pembayaran dengan uang palsu, dan semua transaksi bisa langsung tercatat secara otomatis.
BI juga menyebut QRIS dapat membantu merchant membangun profil kredit, sehingga peluang untuk mendapat modal kerja dari bank semakin besar.
(Baca: Jumlah Merchant QRIS di Jakarta Naik 5 Kali Lipat sejak Awal Pandemi)