Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan pembiayaan korporasi pada April 2022 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 29,0%, lebih tinggi dari SBT Maret 2022 sebesar 15,6%.
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh tumbuhnya permintaan pembiayaan dari sejumlah sektor. SBT sektor pertanian naik dari 4,4% menjadi 7,7% per April 2022.
Kemudian, pembiayaan sektor informasi dan komunikasi juga naik menjadi 2,7% per April 2022. Dari sektor industri pengolahan, SBT tercatat tumbuh menjadi 7,3%.
Adapun, kebutuhan pembiayaan mayoritas responden masih dipenuhi dari dana sendiri sebesar 62,2%. Kemudian, ada sebanyak 15,9% responden yang mengandalkan sumber pembiayaan dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.
Lalu, sumber pembiayaan yang berasal dari penambahan pinjaman/utang melalui perusahaan induk sebanyak 6,7%. Diikuti oleh kebutuhan pembiayaan dari penambahan pinjaman/utang melalui perusahaan induk sebesar 6,7%
Selanjutnya sumber pembiayaan yang berasal dari pinjaman ke perbankan dalam negeri sebesar 5,5%. Kemudian, sebanyak 1,8% responden menjual aset tetap non-produktif sebagai sumber pembiayaan.
Selain itu, ada juga sumber pembiayaan yang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga dalam negeri sebanyak 0,6%. Sementara, 6,7% responden meraih sumber pembiayaan dari lainnya.
(Baca Juga: Survei BI: Banyak Perusahaan Butuh Biaya, tapi Tidak Pinjam ke Bank)