Bank BUMN, Penyalur Kredit Konsumsi Terbesar di Indonesia

Keuangan

Lite

Viva Budy Kusnandar 30/01/2025 18:03 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Kelompok bank BUMN atau bank persero sudah mengucurkan kredit konsumsi senilai Rp912,74 triliun sampai November 2024, paling besar dibanding kelompok bank lain.

Nilai Penyaluran Kredit Konsumsi Berdasarkan Kelompok Bank di Indonesia (November 2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Bank BUMN, Penyalur Kredit Konsumsi Terbesar di Indonesia

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Penyaluran Kredit Konsumsi Berdasarkan Kelompok Bank di Indonesia (November 2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut data Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit konsumsi dari bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) yang diberikan dalam mata uang rupiah mencapai Rp2,18 kuadriliun hingga November 2024.

Nilai kredit konsumsi tersebut bertambah Rp200,74 triliun atau tumbuh 10,17% dibanding posisi November 2023 (year-on-year/yoy).

Pada November 2024 kredit konsumsi terbesar dikucurkan oleh kelompok bank yang berstatus badan usaha milik negara (BUMN) atau bank persero, dengan nilai Rp912,74 triliun (41,96% dari total kredit konsumsi nasional).

Di posisi berikutnya ada kelompok bank swasta dengan penyaluran kredit konsumsi Rp758,23 triliun (34,85%).

Kemudian bank pembangunan daerah (BPD) menyalurkan Rp428,9 triliun (19,72%), BPR Rp58,04 triliun (2,67%), serta bank asing dan bank campuran Rp17,54 triliun (0,81%).

Adapun nilai kredit konsumsi dalam mata uang asing totalnya mencapai Rp2,55 triliun sampai November 2024, dengan rincian penyaluran sebagai berikut: