Laporan bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap, total aset bank umum syariah dan unit usaha syariah dalam bank di Indonesia mencapai Rp878,60 triliun pada Agustus 2024.
Nilai itu naik 0,74% secara bulanan (month-to-month/mtm) dari Juli 2024 yang sebesar Rp872,12 triliun.
Secara tren, total nilai aset bank dan usaha syariah memang berfluktuasi. Namun nilai pada Agustus 2024 sudah naik 3,9% dari tahun awal kalender (year-to-date/ytd) pada Januari 2024 yang sebesar Rp845,61 triliun.
Total aset pada Agustus 2024 juga naik 10,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp796,01 triliun pada Agustus 2023.
Total aset tersebut terdiri atas aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) dalam bank.
Aset BUS mencapai Rp607 triliun pada Agustus 2024. Nilai ini naik 0,61% (mtm) dari Juli 2024 yang sebesar Rp603,28 triliun.
Secara tren setahun terakhir, nilai aset BUS terendah ada pada Agustus 2023 yang sevesar Rp535 triliun, sedangkan yang tertinggi adalah Agustus 2024.
Sementara aset UUS mencapai Rp271,60 triliun pada Agustus 2024. Nilai ini naik 1,02% (mtm) dari Juli 2024 yang sebesar Rp268,83 triliun.
Dalam riwayat setahun terakhir, nilai aset UUS terendah terjadi pada September 2023 sebesar Rp259,06 triliun dan tertinggi pada Desember 2023 yang mencapai Rp274,27 triliun.
OJK juga mencatat, BUS di Indonesia mencapai 14 bank pada Agustus 2024. Sementara UUS mencapai 19 unit yang ada di bank umum konvensional Indonesia.
(Baca juga: Indonesia Punya Aset Bank Syariah Terbesar ke-10 di Dunia)