PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN merilis laba tahun buku 2017 turun 45,7% menjadi Rp 4,42 triliun dari tahun sebelumnya Rp 8,15 triliun. Perolehan laba ini merupakan yang terendah dalam empat tahun terakhir.
Menyusutnya laba PLN tahun lalu dipicu oleh naiknya beban bahan bakar dan pelumas sebesar 6,8% menjadi Rp 116,95 triliun serta meningkatnya pembelian tenaga listrik sebesar 21,3% menjadi Rp 72,43 triliun. Selain itu, turunnya pendapatan dari subsudi listrik pemerintah 21,2% menjadi Rp 45,7 triliun dan juga rugi kurs sebesar Rp 2,9 triliun membuat laba perusahaan pemerintah penyedia jasa layanan listrik tersebut turun hampir separuh dari tahun sebelumnya.
Kinerja PLN dalam 20 tahun terakhir terlihat cukup fluktuatif seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Tidak jarang perusahaan milik pemerintah tersebut mencatat kerugian. Bahkan terlihat dua kali mengalami kerugian lebih dari Rp 24 triliun, yakni pada 2000 dan 2013.